AJI Desak Polda Kaltim Usut Pemukulan Wartawan ANTV
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menyampaikan pernyataan sikap ke Polda Kaltim, Kamis (25/10/2012)
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menyampaikan pernyataan sikap ke Polda Kaltim, Kamis (25/10/2012) terkait pemukulan wartawan di Samarinda oleh orang tak dikenal beberapa hari lau.
Ketua AJI Kota Balikpapan, Sri Gunawan Wibisono mengatakan, esensi pernyataan sikap ini adalah penuntasan kasus kekerasan terhadap wartawan saat meliput. Menurut Wibisono, hak wartawan mendapatkan perlindungan dari undang-undang dalam mencari informasi, tidak didapat.
"Kami meminta kepolisian mengusut tuntas masalah ini," ujar Sri Gunawan Wibisono.
AJI Balikpapan juga mendesak dilakukannya monitoring perkembangan kasus hingga tuntas. Wibisono mengharapkan penuntasan kasus ini, segera, karena meresahkan insan pekerja media.
Kekerasan tersebut terjadi Senin (22/10/2012) lalu, dialami kontributor ANTV Samarinda M Asri Sattar di depan Pengadilan Negeri (PN) Samarinda.
Di PN saat itu berlangsung sidang yang melibatkan oknum kepolisian yang menganiaya pencuri motor hingga tewas. Sore itu, sempat terjadi kericuhan di depan PN Samarinda, dan saat itu ada gelombang mahasiswa yang berunjukrasa. Tiba-tiba Asri didatangi sejumlah oknum tidak dikenal dan langsung memukulinya.
Asri menyayangkan kejadian itu apalagi ia melihat ada aparat polisi didekatnya malah membiarkan.
Kepala Bagian Humas Polda Kaltim, Kombes Antonius Wisnu Sutirta yang menemui AJI mengatakan pihaknya akan mendorong penyelesaian kasus ini hingga tuntas. Siapapun pelakunya harus diungkap, termasuk apabila ada keterlibatan aparat.
Wisnu tidak menyebutkan berapa lama kasus tersebut diselesaikan. Namun dia menegaskan Polresta Samarinda segera menyelesaikan dalam waktu singkat.
Baca Juga: