Kamis, 2 Oktober 2025

Organda dan Kesper Medan Ancam Kembali Mogok

Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Kesatuan Supir dan Pemilik Angkutan (Kesper) Medan mengancam akan kembali berhenti beroperas

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Organda dan Kesper Medan Ancam Kembali Mogok
Angkot di Medan Melakukan aksi mogok

TRIBUNNEWS.COM MEDAN-Organisasi Angkutan Darat (Organda) dan Kesatuan Supir dan Pemilik Angkutan (Kesper) Medan mengancam akan kembali berhenti beroperasi jika keberatan mereka tentang operasi angkutan liar tidak dianggap serius oleh pemerintah daerah dan kepolisian.

Pernyataan ini disampaikan Ketua Organda Medan MG Munthe usai pertemuan dengan pejabat pemerintah dan kepolisian setempat di Terminal Amplas, Senin (22/10/2012). Setelah dicapai kesepakatan sementara, Munthe meminta para sopir untuk kembali bekerja.

Menurut Munthe sekitar 10 ribu angkot atau sebanyak 98 persen dari keseluruhan angkot di Kota Medan kompak berhenti beroperasi sejak Senin pagi untuk menagih janji Pemerintah Provinsi Sumut yang meminta waktu penyelesaian angkutan liar (plat hitam) selama enam bulan terhitung sejak surat edaran Gubernur kepada seluruh Juli lalu.
Bupati/wali kota se Sumut pada 16 Juli lalu.

Selain menagih janji itu, Organda dan Kesper Medan juga menyatakan penolakannya terhadap rencana dibukanya moda transportasi baru, Trans Medan, mendesak revisi trayek angkot, dan meminta Polda Sumut untuk mempermudah perpanjangan SIM dan STNK.

Setelah mendengarkan aspirasi para perwakilan Organda dan Kesper, Kapolda Sumut Irjen Wisjnu Amat Sastro mewakili jajaran pejabat pemda dan kepolisian mengatakan belum dapat memberikan keputusan final terkait empat tuntutan yang diajukan. Namun, ia menjanjikan resolusi akan dicapai dalam pertemuan antara stakeholder transportasi di Balai Kota Medan, Selasa (23/10/2012) besok.

"Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan buat (mogok) yang lebih besar," kata Munthe.
Akibat pemogokan yang berlangsung sejak pagi tadi, warga kesulitan beraktivitas dan harus beralih ke becak dan ojek untuk ke tempat kerja atau sekolah.

Kabag Ops Polres Medan SF Napitupulu mengatakan, untuk mengantisipasi permasalahan akibat mogoknya angkot, Polres Medan bekerjasama dengan Pemko Medan menurunkan 24 truk roda enam, 15 truk roda empat, dan dua unit truck pick up untuk mengangkut warga yang membutuhkan pengangkutan.

"Kita sebar ke seluruh daerah di Kota Medan. Namun tidak sampai ke tempat kerja masing-masing. Angkutan kita fokuskan sampai di inti kota, Lapangan Meredeka, karena disana sudah banyak macam-macam alat transportasi pengganti angkot," katanya. (ton/tribun-medan.com)

Baca  Juga  :

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved