Sabtu, 4 Oktober 2025

Kesurupan Masal Kembali Terjadi di SMKN 3 Kota Magelang

Kesurupan massal kembali terjadi di SMKN 3 Kota Magelang. Pada Sabtu (20/10/2012) pag

zoom-inlihat foto Kesurupan Masal Kembali Terjadi di SMKN 3 Kota Magelang
Banjarmasin Post/Mustain Khaitami
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Jogja, M Nur Huda

TRIBUNNEWS.COM,  MAGELANG - Kesurupan massal kembali terjadi di SMKN 3 Kota Magelang. Pada Sabtu (20/10/2012) pagi sebelum sempat pelajaran dimulai. Belasan siswa pingsan dan berteriak histeris. Untuk mengantisipasi kejadian meluas, pihak sekolah terpaksa membatalkan semua jam mata pelajaran dan memulangkan siswa lebih awal.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Agus Santosa mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pagi selang beberapa menit setelah bel masuk pukul 07.00 WIB dibunyikan. Saat itu, dirinya sedang mengajar di laboratorium tata boga di lantai bawah. Belum  sempat memberikan materi, dua siswi diruangannya tersebut berteriak histeris dan langsung pingsan.

"Saat itu, ada tiga kelas yang mengalami hal serupa, yaitu di kelas saya mengajar, di ruang teori lantai tiga dan ruang T 8," katanya.

Melihat kejadian tersebut, pihak sekolah langsung mengumumkan bahwa sekolah dipulangkan lebih awal. Meski demikian, kesurupan terus menular ke banyak siswa hingga sebanyak 15 siswa yang kesurupan.

Agus menerangkan kejadian tersebut juga terjadi Jumat (19/10/2012) sore. Saat itu, katanya, sembilan siswa baru saja selesai mengikuti pendidikan karakter di Rindam IV Diponegoro. Namun kejadian tersebut cepat dinetralisir, sejak Jumat kemarin, pihak sekolah telah mengundang orang pintar untuk membantu mengatasi kejadian tersebut.

"Ini kejadian kali ketiga, Senin, Jumat dan hari ini," ujarnya.

Dalam kejadian yang terjadi Sabtu pagi, ada dua siswa yang agak sulit disadarkan. Mereka adalah Catrin, siswa jurusan perhotelan dan Linda. Walaupun sempat dimandikan di tengah lapangan komplek sekolah, keduanya masih belum sadar dan terus berteriak. Keduanya juga sempat meminta diberi minum kopi hitam. Setelah dikembalikan ke tempat awal mereka kerasukan, kemudian baru sadar. Keduanya baru sadar sekitar pukul 10.00 WIB.

"Setelah mendapat pengumuman pulang awal, Catrin yang sedang berjalan di belakang toilet sekolah tiba-tiba pingsan," kata Sisca salah satu siswa sekolah tersebut.

Sementara itu seorang siswi lain, yang tidak mau disebutkan namanya mengungkapkan, dirinya mengaku tidak ketakutan dengan seringnya terjadi kesurupan di sekolahnya.

“Tidak takut kok, sudah biasa, soalnya sudah sering banget. Ya kami harapannya makhluk halus yang di sekolah bisa diusir agar kita bisa belajar sebagaimana mestinya, dan jangan sampai ada yang kesurupan lagi,” ujar siswi yang rambutnya dikuncir dan duduk di bangku kelas XI tersebut.

Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Kota Magelang, Nisnandi mengatakan, bahwa pihaknya sedang melakukan pembanguan dengan menggali saluran air. Namun dirinya tidak mengetahui bagian yang digali tersebut merupakan bekas kuburan jaman Belanda.

"Saya tidak tahu itu, yang jelas ini musibah dan kita segara ambil langkah, doakan agar semuanya cepan selesai," ujarnya.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved