Anda Korban Percaloan Kepsek di Samarinda? Silakan Melapor!
Seperti diketahui, terungkapnya nama oknum H berawal dari aduan para guru calo Kepsek kepada Sutomo
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Doan Pardede
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Seperti diketahui, terungkapnya nama oknum H berawal dari aduan para guru calo Kepsek kepada Sutomo AW Wakil Ketua PGRI Samarinda. Para guru sebenarnya juga sudah berniat mengadu kepada satu organisasi massa (ormas).
Tapi ditegaskan Sutomo, selain akan menganggu kondusifitas kota, langkah yang diambil para guru mengadu ke PGRI sudahlah tepat karena memang itulah organisasi yang menaungi mereka.
"Saya berharap juga, oknum guru yang sudah menggunakan jasa H melapor ke dewan. Jadi kami bertindak tidak hanya mendengar, yang sudah dimintai uang dan ada tanda terima serahkan ke kami. Harus berani terbuka kalau berani memperbaiki ini, termasuk korbannya. Kalau mereka bersatu malah lebih bagus," kata Fatimah.
Ketakutan para guru mengungkap juga bukan tanpa alasan. Selain takut kepada atasan, teman sesama peserta seleksi Kepsek yang nota bene bukanlah guru yang berkompeten menjadi kepsek dan merasa mendapat "angin segar" dengan adanya percaloan ini juga tentunya merupakan musuh. Konsekuensi itu menurut Fatimah memang ada. Tapi yang perlu dilihat adalah hasil kedepannya, dimana bila proses seleksi Kepsek dilakukan atas dasar kriteria seperti prestasi, mereka akan tenang berkeja dan berkarya karena pretasi mereka dihargai. Fokus berprestasi dan pikiran tidak ternoda oleh praktek curang percaloan.
"Mereka bisa bekerja dengan baik, bisa berprestasi. Dengan sendirinya akan terangkat seharusnya. Bukan dengan uang maka akan bisa masuk nominasi, harusnya. Kalau yang nggak punya kompetensi, kemampuan yang cukup, nggak usahlah mimpi jadi kepsek. Kalau cara begini dibiarkan dan ini berlanjut, maka tidak ada jaminan dia bisa membawa pendidikan Samarinda kearah lebih baik," jelasnya.
REGIONAL POPULER