Minggu, 5 Oktober 2025

Peluru Gas Air Mata Meledak, Pendemo di KPK Kocar-Kacir

Pendemo yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Hukum (AMPUH) sontak berhamburan saat melakukan aksi unjuk rasa

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-inlihat foto Peluru Gas Air Mata Meledak, Pendemo di KPK Kocar-Kacir
Tribun Medan/DEDY SINUHAJI
ilustrasi demonstrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendemo yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Hukum (AMPUH) sontak berhamburan saat melakukan aksi unjuk rasa menolak kriminalisasi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus Bibit-Chandra yang yang berujung terseretnya mantan Ketua KPK Antasari Azhar.

Para demonstran lari tunggang langgang lantaran empat peluru gas air mata dari aparat kepolisan meledak dari kantung celana. Saat itu masa aksi tengah melakukan penyampaian aspirasinya di depan gedung KPK.

Tiba-tiba tercium bau gas air mata di tengah pengunjuk rasa. Sontak, para pendemo tersebut lari kocar kacir.

Mereka pun terlihat membasuh wajahnya dengan air yang ada di sekitarnya, seperti dengan air mineral. Bahkan ada beberapa demonstran yang rela membasuh wajahnya dengan air kolam ikan yang berada di depan Gedung Jasa Raharja.

"Itu peluru ada di kantong celana salah satu polisi," kata Kepala Pos Polisi (Kapospol) Setia Budi, Agus Subeci di depan kantor KPK, Jakarta, Rabu (17/10/2012) siang.

Menurut Agus, peluru gas air mata tersebut meledak seperti bunyi petasan lantaran kepanasan berada di dalam saku celana salah oknum polisi tersebut. Agus membantah hal tersebut merupakan bentuk keteledoran aparat yang berjaga.

"Ini hanya kesalahan teknis, peluru ini memang macam petasan yang meledak di tengah panas, tidak ada maksud apa-apa dari kami," kata dia.

Seorang demonstran, Aji (24) yang matanya meradang terkena gas air mata mengatakan jika dirinya bersama rekan-rekannya terkejut lantaran tiba-tiba bunyi ledakan seperti petasan. Ternyata, menurut Aji, yang meledak itu merupakan peluru gas air mata.

"Kejadiannya tepat di depan mata saya, tiba-tiba ada ledakan, saya kira itu petasan, tau-tau itu gas air mata," kata dia.

Dia menuding jika peluru gas air mata tersebut sengaja diledakkan oleh aparat kepolisian.

"Ini bukti kawan-kawan, ini tidak meledak sendiri kawan. Ini tanda aparat kepolisian tak bekerja mengamankan aksi ini kawan-kawan," teriaknya dengan pengeras suara.

Dalam aksi unjuk rasa, bukan cuma menolak kriminalisasi terhadap Antasari, pendemo Ampuh juga menolak bentuk kriminalisasi yang terjadi terhadap salah satu penyidik KPK, Kompol Novel Baswedan.

"Sampai saat ini publik masih meraba-raba siapa dalang dibalik kriminalisasi terhadap Antasari Azhar," kata Aji.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved