Jumat, 3 Oktober 2025

Sebut Partai Paling Korup, Dipo Alam Dikritik Anggota DPR

Pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengenai pejabat daerah dengan asal partai yang melakukan korupsi menuai protes

zoom-inlihat foto Sebut Partai Paling Korup, Dipo Alam Dikritik Anggota DPR
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
caption 4 :Sekretaris Kabinet, Dipo Alam (tengah) hadir saat mediasi terkait ucapannya untuk memboikot Media Indonesia dan Metro TV, di kantor Dewan Pers, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2011). Mediasi yang dilakukan Dewan Pers secara terpisah ini belum ada titik temu antara kedua belah pihak dan Dipo Alam belum mau meminta maaf terkait ucapannya tersebut.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengenai pejabat daerah dengan asal partai yang melakukan korupsi menuai protes. Hal itu terlihat dalam rapat yang berlangsung antara Komisi II DPR dengan Dipo Alam.

Ketua Komisi II Agun Gunanjar melihat Dipo terlalu berlebihan melewati tugasnya sebagai sekretaris kabinet.

"Sekretariat kabinet tugasnya mengurusi negara bukan untuk mengkritiki Partai politik. Sehingga kok terlalu lebay dan terlalu berlebihan. Ini sudah off side," kata Agun di Gedung DPR, Jakarta, Senin (15/10/2012).

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi II lainnya, Gamari Sutrisno. Anggota DPR asal PKS itu mempertanyakan maksud Dipo tersebut.

"Setahu saya tugas pokok dan fungsi setgab tidak seperti itu. Tapi kalau statement seperti itu kami sampaikan ini demi komunikasi yang baik. Kalau ada hal-hal yang ingin dibacakan ya sampaikan saja pada kami. Kalau ini terus terjadi, maka tujuan kita untuk membangun negara ini tidak terjalin," imbuhnya.

Sementara Anggota Komisi II DPR lainnya, Akbar Faizal mengatakan Dipo tidak layak menduduki jabatatan Sekretaris Kabinet.

"Saya berani mengatakan bapak tidak layak menduduki sebagai menseskab," kata Politisi Hanura itu.

Dipo Alam sendiri mengatakan tidak ada niat menjelekkan partai politik serta niat buruk melakukan itu.

"Tidak ada dari pikiran dan hati kami," ujarnya.

Dipo mengungkapkan pernyataan yang dikeluarkannya tidak terkait dengan Partai Demokrat. Justru, katanya, ia juga mengkritisi Demokrat.

"Saya menggunakan hati nurani saya, tidak ada niat menjelekkan, tidak ada niat buruk untuk itu," katanya.

Ia mengatakan sejak tanggal 26 September 2012, MK melakukan pencabutan UU no 5 tahun 74 tentang tugas pokok Pemda yang diubah UU nomor 32 tahun 2004. Hal itu membuat penegak hukum tidak diperlukan lagi izin presiden untuk memeriksa kepala daerah.

"Sejak 2004, telah ada proses yang diajukan Polri dan Kejaksaan, kami ada tim membahas usulan tersebut, kita tidak ingin presiden digunakan tangan untuk pemeriksaan menjelang Pilkada," tambahnya.

Kemudian, Dipo mengaku mengeluarkan rilis karena sering ditanya awak media.
Diketahui, dalam daftar yang dikeluarkan Dipo Alam, Partai Golkar disebut sebagai partai politik paling korup dengan indeks 36,36 persen, disusul PDIP (18,18 persen), Partai Demokrat (11,36 persen), PPP (9,65 persen), PKB (5,11 persen), PAN (3,97 persen), dan PKS (2,27 persen).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved