Pemilu 2014
Jumlah Swing Voter Lebih Tinggi Ketimbang Parpol
Jumlah pemilih mengambang (swing voter) sangat besar, bila pemilihan legislatif dilakukan saat ini.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pemilih mengambang (swing voter) sangat besar, bila pemilihan legislatif dilakukan saat ini.
Begitulah hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis, Minggu (14/10/2012).
"Yang mengambang ini kemungkinan swing voter atau pemilih pemula. Jumlah mereka sangat besar, 50 persen, dan dapat merombak peta kekuatan pada 2014," ujar CEO SMRC Grace Natalie, dalam diskusi 'Kecendurang Swing Voter Pemilih Partai Menjelang Pemilu 2014' di Hotel Grand Hyatt, Jakarta.
Massa mengambang ini belum menentukan pilihannya pada parpol tertentu. SMRC menggelar survei dengan populasi seluruh warga Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu.
Grace menjelaskan, jumlah sampel sebanyak 1.219 orang. Berdasarkan jumlah sampel, diperkirakan margin of error sekitar tiga persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara pada survei terakhir pada 5-16 September 2012.
Pilihan parpol tertinggi diraih Golkar dengan angka 14 persen. Diikuti PDIP sebesar sembilan persen, dan Demokrat delapan persen. Urutan selanjutnya diraih Partai Nasdem dengan perolehan empat persen.
Gerindra, PKS, PPP, dan PKB sebanyak tiga persen. PAN sebanyak dua persen dan Hanura 0,5 persen.
"Partai-partai lain yang jumlahnya sangat banyak, termasuk partainya Tommy Suharto, Nasrep, total hanya sekitar 0,5 persen," imbuh Grace.
Grace menuturkan, Golkar punya modal dasar paling baik, karena angka spontannya rata-rata kurang lebih sama dengan hasil Pemilu 2009. Dalam hasil survei SMRC, Demokrat paling merosot tajam dari hasil Pemilu 2009.
"Partai ini merosot 12 persen, hampir dua pertiga dari hasil Pemilu 2009 sebanyak 21 persen," jelasnya.
Paling mengejutkan, lanjut Grace, adalah Partai Nasdem, yang mendapat pilihan empat persen di atas rata-rata partai menengah lain.
Sebagai partai baru, lanjut Grace, dengan modal empat persen, Nasdem potensial paling kuat, setidaknya di partai-partai papan tengah.
"Masih ada sekitar 50 persen pemilih yang mengambang, belum menentukan pilihan secara spontan," ungkapnya. (*)
BACA JUGA