LKM Pesisir Butuh Modal Segar Sebesar Rp154 Miliar
Sharif C.Sutardjo menyebutkan kebutuhan modal segar bagi lembaga keuangan mikro (LKM) pesisir mencapai Rp154 miliar.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C.Sutardjo menyebutkan kebutuhan modal segar bagi lembaga keuangan mikro (LKM) pesisir mencapai Rp154 miliar.
Karena itu, Sharif mendorong agar pemanfaatan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) difokuskan kepada aktivitas pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir.
“Penyaluran dana CSR dan PKBL merupakan peluang yang harus diupayakan untuk memenuhi permodalan bagi masyarakat pesisir dan kegiatan lainnya di sektor kelautan dan perikanan. Dana tersebut akan digunakan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kesehatan, dan lingkungan. Pasalnya, potensi yang dimiliki sektor kelautan dan perikanan sangatlah besar,” ujar Sharif, Rabu (10/10/2012).
Lebih lanjut Sharif menilai, dana CSR dan PKBL mampu memberikan kontribusi terhadap pemberdayaan masyarakat pesisir yakni, pemberian kredit lunak, membuka peluang pemasaran bagi produk hasil kelautan dan perikanan, serta membangun jaringan kemitraan sebagai bagian dari tahapan pemberdayaan masyarakat.
“LKM bertujuan untuk menyediakan jasa keuangan bagi masyarakat pesisir sekaligus menjadi sarana intermediasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir. Hal ini sejalan dengan program KKP yakni, Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP),” jelasnya.
Menurut keterangannya, terdapat empat tujuan utama yang ingin dicapai dari kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir melalui skema CSR dan PKBL . Pertama mencari peluang sumber pembiayaan yang dapat diakses melalui CSR dan PKBL.
Kedua, memfasilitasi program adopsi pulau. Ketiga, pasca diperolehnya akses dana CSR dan PKBL, koperasi akan di dampingi serta dibina. Terakhir mempermudah dalam melakukan pengawasan (monitoring), evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan.
Selain itu, menurutnya, untuk mendukung permodalan dan usaha masyarakat dan tersebut akan digunakan untuk membangun sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana penunjang itu diantaranya pembangunan tempat pelelangan ikan, Jetty, fasilitas air bersih, mesin pengolah ikan, serta rehabilitasi usaha garam rakyat.
Dia menyebutkan ada beberapa BUMN yang menyatakan dukungannya terhadap program CSR dan PKBL, diantaranya, PT. Pelindo, Bank Export Indonesia, PT. Timah , PT. Arutmin, PT. Inco dan PT. Medco Energy.