Cerita tentang Istri Simpanan di Rusunawa
Kata Buchori, Wali Kota Probolinggo, rusunawa dibuat tempat transit oleh pria yang memiliki dua istri, alias istri simpanan.
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Wali Kota Probolinggo, Jawa Timur, HM Buchori, mengeluhkan penyalahgunaan rumah susun sewa (Rusunawa) yang sejatinya dipergunakan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, namun ditempati orang bermobil mewah. Bahkan, kata Buchori, rusunawa dibuat tempat transit oleh pria yang memiliki dua istri, alias istri simpanan.
"Istri yang satu ditempatkan di rusunawa, istri satunya lagi ditempatkan di rusunawa satunya. Itu pemanfaatannya disalahgunakan. Mereka dulu menempatinya tanpa sepengetahuan saya. Karenanya, siapa saja yang akan menempati rusunawa yang baru di Jalan Semeru, harus melalui saya dulu. Nanti akan saya seleksi dan verifikasi. Masak punya mobil mewah tinggal di rusunawa?" katanya kepada Kompas.com, Kamis (4/10/2012) kemarin.
Tak hanya penyalahgunaan rusunawa I dan II, pembangunan rusunawa III di Jl Semeru juga bermasalah. Buchori menjelaskan, dirinya mendapat keluhan dari salah satu elemen masyarakat dan anggota Forum Pimpinan Daerah. "Salah satunya adalah belum dibayarnya bahan material bangunan dan gaji karyawan. Lingkungan sekitar mengeluhkan pembangunan itu. Pasa saat peletakan batu pertama, camat dan lurahnya saja tidak diundang, gak pamit sama tuan rumah. Itu sudah tidak benar. Bagi saya, gak masalah proyek itu distop," katanya.
Selain itu, lanjut politisi PDIP ini, pembangunan rusunawa III juga sudah melewati batas waktu yang ditentukan dan kualitas pembangunannya juga dipertanyakan. Oleh kepala Dinas Pekerjaan Umum Imanto, pembangunannya ditarget selesai dalam tiga minggu. "Tapi itu tak mungkin selesai," sambung Buchori.
Meski banyak mengundang masalah, Buchori menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap rusunawa cukup baik. Semua rusunawa di Kota Probolinggo penuh dan ditempati masyarakat. Padahal di daerah lain, ada rusunawa yang jumlah penghuninya lebih kecil dari jumlah kamar.