Gedung Baru KPK
Audit Kinerja Bisa Jadi Pintu Masuk KPK Minta Gedung Baru
Anggota Komisi III DPR, Indra menilai perlu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa atau mengaudit khusus kinerja anggaran Komisi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR, Indra menilai perlu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa atau mengaudit khusus kinerja anggaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pasalnya, menurutnya, audit ini bisa menjadi pintu masuk buat KPK untuk meminta penambahan anggaran untuk semakin meningkatkan kinerjanya memberantas korupsi di tanah air.
"Saya rasa hal ini bisa jadi pintu masuk buat KPK untuk meminta penambahan anggaran atau porsi anggaran yang lebih untuk peningkatan kinerja KPK," ungkapnya, di Jakarta, Kamis (4/10/2012), menanggapi pengakuan Ketua BPK Hadi Purnomo, bahwa pihaknya sudah menerima permintaan DPR memeriksa KPK.
Termasuk di dalamnya anggaran pengadaan dan pembangunan gedung baru KPK yang sampai sekarang belum jelas juntrungnya.
Lebih lanjut, anggota DPR dari Fraksi PKS ini optimis hasil audit BPK atas KPK akan menunjukkan hasil positif. Karena selama ini saja, KPK sendiri sudah menunjukkan kerja yang bagus dalam memberantas korupsi di bumi Indonesia.
"Saya juga yakin nanti hasil audit kinerja KPK adalah positif. Karena memang faktanya KPK selama ini sudah bekerja dengan baik," ungkapnya optimis.
Dengan hasil positif tersebut pula, tandas dia, menjadi alasan kuat untuk meminta anggaran tambahan untuk KPK.
Pun demikian bila hasilnya nanti ternyata kurang baik. Menurutnya, hasil audit itu juga bisa jadi acuan dan lecutan bagi KPK untuk meningkatkan kinerja.
"Karena memang harapan kita semua sangat besar buat KPK sebagai garda terdepan pemberantasan, pencegahan, dan penindakan atas praktek korupsi yang sudah akut dan merajalela di segala lini," jelasnya.
Selain itu, jelasnya, audit kinerja tersebut harus juga diberlakukan untuk seluruh mitra komisi III DPR. Sehingga diharapkan kedepan anggaran yang dibahas dan disetujui benar-benar berbasis kinerja dan tepat guna.
Klik: