Rabu, 1 Oktober 2025

Warga Kelampai Terserang Gatal-gatal

Kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir mulai dirasakan sebagian warga Ketapang. Satu diantaranya adalah masyarakat

Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ali Anshori

TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - Kemarau panjang yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir mulai dirasakan sebagian warga Ketapang. Satu diantaranya adalah masyarakat di Desa Nanga Kelampai Kecamatan Tumbang Titi.

Dari informasi yang disampaikan Project Manajer SSR Persatuan Darma Karya Kesehatan (Perdhaki) Tumbang Titi, Kartono Nuryadi warga di desa tersebut saat ini telah kesulitan mendapatkan air bersih, kondisi tersebut memaksa mereka harus menggunakan air sungai yang sudah tercemar dengan limbah mercuri.

Menurut Kartono, sebagian warga di desa tersebut mengeluh mengalami gatal-gatal di sebagian tubuhnya, namun karena warga tak memiliki pilihan lain mereka terpaksa menggunakan air tersebut.

"Kebetulan kemarin saya pas memberikan penyuluhan Malaria di Dusun Pemuatan Batu, saya mampir di Desa Nanga Kelampai, banyak warga yang mengeluh gatal-gatal, bahkan kaki mereka ada juga yang sampai korengan," kata Kartono kepada Tribun Pontianak (Tribun Network), Selasa (2/10/2012).

Menurutnya, aliran sungai di daerah itu saat ini sudah kering. Bahkan oleh anak-anak setempat kondisi itu dimanfaatkan untuk bermain bola. Kartono mengatakan warga di sana sangat kesulitan mendapatkan air bersih, akibatnya sebagian warga terpaksa harus menggali tanah di daerah aliran sungai (DAS).

Kondisi air yang dipergunakan warga tersebut tentu saja sudah tidak layak, karena sudah kotor.

"Meskipun belum ada hasil riset yang membuktikannya, namun melihat kondisi air di sana, kita sudah bisa menduga kalau air di sana sudah tercemar," katanya.

Kartono berharap kepada pihak terkait bisa segera melakukan penanganan terhadap masalah ini, supaya keluhan warga bisa segera diatasi, terutama yang menyangkut masalah kesehatan. Termasuk diantaranya kebutuhan air bersih.

"Bagi yang mampu beli air mereka bisa beli air, namun bagi yang tidak mau tidak mau warga menggunakan air yang sudah tercemar," jelasnya.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved