Selasa, 30 September 2025

Film Innocence of Muslims

Hidayat: Umat Islam Jangan Terpancing Berbuat Anarkis

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengingatkan umat Islam agar tidak terpancing

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Hidayat: Umat Islam Jangan Terpancing Berbuat Anarkis
TRIBUN JAKARTA/BAHRI KURNIAWAN
Mantan Presiden PKS, Hidayat Nur Wahid, tiba di lokasi aksi massa PKS di depan Kantor Kedubes AS, Minggu (30/9/2012).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, mengingatkan umat Islam agar tidak terpancing untuk melakukan tindakan anarkis terkait kasus-kasus penistaan agama yang melecehkan Islam dan Nabi Muhammad SAW.

"Saya tetap mengingatkan umat Islam agar tidak terpancing untuk melakukan perbuatan-perbuatan anarkis dan terorisme," tukas HNW usai menghadiri aksi demonstrasi yang diikuti ribuan massa PKS di depan Kantor Kedubes AS, Jakarta, Minggu (30/9/2012).

Hidayat mengungkapkan kekhawatirannya bahwa munculnya kasus-kasus penistaan agama yang mendiskreditkan Islam dan Nabi Muhammad merupakan upaya untuk memancing kemarahan umat Islam.

"Saya khawatir ini adalah upaya mereka ingin menampilkan stereotype yang negatif tentang muslim yaitu muslim yang radikalis, reaksioner, dan teroris," tutur Hidayat.

Oleh karena itu, lanjut Hidayat, umat Islam harus bersikap kritis terhadap kasus ini tanpa harus bertindak anarkis.

"Umat Islam harus waspada, kita harus mengkoreksi tetapi tidak terjebak dalam skenario itu," tandas Hidayat.

Seperti diketahui film berjudul “The Innocence of Muslims” mengundang protes di berbagai belahan dunia. Dalam film berdurasi dua jam itu Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang penipu, lelaki hidung belang yang lemah dan gemar melakukan pelecehan seksual terhadap anak (pedofil).

Di Jakarta sendiri, tercatat sejak 14 September 2012 hingga akhir bulan ini ada beberapa kali aksi protes dari berbagai elemen massa di depan Kedubes AS.

Aksi protes pertama dilakukan oleh 500 massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di depan Kedubes AS di Jakarta, Jumat (14/9/2012) lalu.

Kemudian, 17 September 2012, aksi protes kedua dilakukan oleh Forum Umat Muslim (FUI) dan FPI yang berlangsung ricuh. Kemudian pada 19 September 2012, aksi dari Pandu Keadilan Partai Keadilan Sejahtera.

Dan terakhir aksi puluhan orang yang mengatasnamakan kelompok Ahlul Bait Indonesia (ABI) Jumat (21/9/2012).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan