Minggu, 5 Oktober 2025

Pengguna Sabu di Indonesia Meningkat Tajam

Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015 rupanya harus iwujudkan dengan usaha yang lebih keras

Penulis: Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Bebas Narkoba Tahun 2015 rupanya harus iwujudkan dengan usaha yang lebih keras, bagaimana tidak dalam tiga tahun terakhir ini pengkonsumsi Sabu di Indonesia meningkat.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Gories Mere berdasarkan penelitian yang dilakukan BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesian angka prevelansi penyalahgunaan Narkoba di Indonesia masih tergolong relatif lebih tinggi.

"Prevelensi angka penyalahgunaan Narkoba berdasarkan penelitian BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan UI diketahui 2008, 1,99 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang berumur 10-60 tahun atau sertara dengan 3,3 juta orang. Kemudian 2011 berdasarkan penelitian yang sama menunjukan angka prevelansi meningkatnya 2,2 persen atau 3,8-4,3 juta orang, ini menunjukan tiga tahun terakhir berkembang sangat besar antara 500-900 ribu orang," ungkap Gories di Hotel Atlet, Jakarta, Rabu (26/9/2012).

Menurutnya dua kelompok masyarakat yang menyumbang angka terbesar penyalahgunaan narkoba adalah pekerja dan pelajar atau mahasiswa.

"Pekerja 70 persen dan kelompok pelajar/mahasiswa 22 persen," ujarnya.

Tentu saja hal tersebut menjadi hal sangat memprihatinkan. Saat ini, sabu menempati nomor pertama di Indonesia sebagai Narkoba yang banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.

"Kalau tahun-tahun sebelumnya masih heroin atau ganja yang pertama baru heroin, lalu ekstasi dan seterusnya, tapi pada dua tahun terakhir ini telah bergeser pada amphetamin tes stimulan, khusunya jenis Sabu," ujarnya.

permasalahan narkoba merupakan permasalahan yang serius dan apabila tidak ada upaya penanganan yang sinergi dan konprehensif maka bangsa Indonesia akan mengalami kerugian yang sangat besar.

"Kerugian yang timbul tidak hanya dibidang ekonomi melainkan juga dibidang sosial yaitu menurunnya kualitas sumber daya manusia yang akan berakibat pada hilangnya generasi muda bangsa atau lose generation," ungkap Gories.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved