RUU Keamanan Nasional
RUU Kamnas Dianggap Penuh Tipu Muslihat
Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasional (Kamnas) penuh dengan tipu muslihat.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA--Romo Benny Susetyo menilai, Rancangan Undang-Undang (RUU) Keamanan Nasional (Kamnas) penuh dengan tipu muslihat. Menurutnya, RUU Kamnas juga rawan untuk diselewengkan. Idenya baik, imbuhnya lagi, akan tetapi ada sayap yang membahayakan, kembali ke dalam era otoriter.
"Yang dibutuhkan sekarang adalah penegakan hukum. Militer kembali ke barak memang harus begitu. Jika polisi tidak mampu, permasalahannya ya bagaimana agar polisi jadi mampu. Bukan malah dengan RUU Kamnas," ujarnya di Rumah Makan Ikan Bakar Banyuwangi, Pancoran, Minggu (23/9/2012) kemarin.
Menurutnya lagi, RUU Kamnas ini bisa dianggap berbahaya jika kemudian dianggap sebagai taktik pelemahan atas upaya pemberantasan korupsi. Demokrasi yang beradab Romo Benny menegaskan, adalah yang didalamya ada kebebasan.
"Yang diperlukan peningkatan intelejen, polisi yang profesional. Sedangkan UU kamnass ini over dosis, masak kita mau membunuh tikus pakai bom, itu kan aneh," jelasnya.
Benny menjelaskan kembali, dirinya tidak dalam posisi menolak dan mendukung kelompok tertentu. Ia hanya sekedar mengingatkan bahayanya RUU Kamnas ini.
"Tidak serta merta kita mengidentifikasikan bahwa tentara itu buruk. Kita juga sangat kritis terhadap polisi, karena cara-cara mereka dalam menangani keamanan berpotensi membuat publik justru merasa UU Kamnas ini penting. Atau malah tindakan mereka juga berpotensi mengancam keberadaan sipil," tandasnya.