Pemilihan Gubernur DKI
Pak Ahok, Aku Bayar Nazar
Rahmawati (46) komat kamit membaca doa. Sejurus kemudian ia menghamburkan beras kuning untuk bayar nazar atas kemenangan Ahok

Laporan Wartawan Pos Belitung, Rusmiadi
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG TIMUR - Rahmawati (46) komat kamit membaca doa. Sejurus kemudian ia menghamburkan beras kuning di halaman rumahnya di perumahan guru SD Negeri 6 Manggar, Desa Mekarjaya, Kecamatan Manggar, Belitung Timur.
Menghamburkan beras kuning yang terbuat dari campuran beras dan kunyit, atau dikenal dengan sebutan ngambor beras kunyit, merupakan bagian dari tradisi masyarakat Belitung dalam bernazar, bila sesuatu hal yang diharapkan atau diinginkan ternyata dapat terwujud.
Rahmawati yang akrab disapa Nana punya nazar unik, menghamburkan beras kunyit apabila mantan Bupati Belitung Timur, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memenangkan Pilkada DKI.
"Pak Ahok .. Aku nak (mau) bayar niat nazar aku. Nak (mau) ngambor beras kunyit kalau ikam (Anda) menang pilkada DKI. Muje (karena) ikam (kamu) jauh di Jakarta sanak, jadi aku tabor beras kunyit ini di depan rumah," gumam Rahmawati.
Jemari tangan kanan Rahmawati menggenggam beras kunyit dalam mangkok di tangan kirinya lalu dihamburkan ke samping rumahnya.
Suami Reman, atau akrab disapa Totok (50), itu sudah menyiapkan beras sebanyak sekaleng susu kental manis, atau disebung calong, sejak siang hari. Beras ia campur kunyit yang sudah dihaluskan dan ditempatkan dalam sebuah mangkok.
Nana yang dipercaya sebagai Ketua RT 2, RW 1, Desa Mekarjaya, sudah bernazar ngambor beras kunyit sebelum berlangsungnya Pemilukada DKI Jakarta putaran pertama. Pada putaran kedua, pustakawan SD Negeri 6 Manggar, yang sudah mengajar sejak tahun 1989 dalam status guru honor ini, mengikuti perkembangan perolehan suara pasangan Jokowi-Ahok hingga malam hari melalui televisi.
Niat Nana ngambor beras kunyit semula hanya diketahui suami hingga akhirnya didengat dr Linda Julistiani, istri Bupati Belitung Timur, dr Basuri Tjahaja Purnama yang juga adik kandung Ahok.
Nana yang sehari-harinya juga dipercaya sebagai petugas pemandi dan pengurus jenazah di desanya maklum persaingan dalam Pemilukada DKI Jakarta begitu ketat. Ia pun menyimak berita-berita mantan Bupati Beltim itu disudutkan berbagai isu SARA. Beratnya perjuangan Ahok itulah yang mendorong niat Nana bernazar ngambor beras kunyit.
"Kadang aku SMS belau (beliau) memberi dukungan dan doa mudah-mudahan menang. Ade balas SMS aku dari belau. Terakhir balasan SMS dari belau tanggal 11 bulan September kemarik," tutur Nana sambil memperlihatkan isi SMS dari nomor handphone Ahok.
Selengkapnya, silakan klik di Tribun Jakarta Digital
.