PKS-PAN Pertanyakan Usulan Pinjaman Gubernur Sulsel Rp 500 M
Usulan pinjaman Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) senilai Rp 500 miliar menuai pertanyaan sejumlah anggota DPRD Sulsel lantaran usulan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ilham
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Usulan pinjaman Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) senilai Rp 500 miliar menuai pertanyaan sejumlah anggota DPRD Sulsel lantaran usulan pinjaman tersebut menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel 22 Januari 2013.
Mereka yang menyorot, Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Sulsel Buhari Kahar Mudzakkar yang juga Sekretaris DPW PAN Sulsel dan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Andi Akmal Pasluddin yang juga Ketua DPW PKS Sulsel.
Syahrul Yasin Limpo yang juga bakal calon gubernur incumbent Sulsel mengajukan pinjaman tersebut ke Pusat Investasi Pemerintah (PIP) untuk membiayai pembangunan dan perbaikan infrastruktur di Sulsel. Salah satunya adalah infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan sepanjang 280 kilometer.
Ketua Golkar Sulsel ini menyatakan langkah tersebut dilakukan menyusul minimnya ketersediaan anggaran pemerintah untuk infrastruktur. Syahrul telah melakukan ekspose di depan penjabat PIP dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) beberapa waktu lalu.
"Saya selaku anggota Banggar, memang itu (usulan pinjaman) ada keraguan, karena pinjaman diusulkan pada akhir periode, tapi sebagaimana kita sepakati sebelumnya, itu harus pencairannya di April 2013, jangan di 2012 ini. Tapi saya dengar lagi ada bilang begitu (dicairkan) 2012, wah ini jangan sampai nanti timbul multipersepsi," kata Buhari, Selasa (18/9/2012).
Andi Akmal Pasluddin yang juga Wakil Ketua DPRD Sulsel, mengatakan, usulan pinjaman Syahrul perlu diantipasi, mengingat rawannya kepentingan politik jelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulsel 22 Januari 2013.
"Kami dari PKS tentu bertanya, kenapa akhir periode ini baru muncul usulan peminjaman ini. Sebenarnya, kita setuju dengan idenya itu, mungkin karena infrastruktur rusak, tapi timingnya kurang tepat, karena jelang pilgub. Kalau misalnya tahun 2012 ini cair maka itu akan menimbulkan banyak pertanyaan," kata Akmal di Kantor DPRD Sulsel, Selasa (18/9/2012).
Akmal mengaku setuju rencana pinjaman tersebut jika pencairannya pada April 2013 alias pascapemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel 22 Januari 2013.
"Karena ini usulan dari pemprov, tentu DPRD akan ikut bertanggungjawab. Makanya kalau cair pada April 2013 itu boleh, siapa pun gubernurnya nanti di situ, supaya tidak terkait dengan hal politis, tentu kita tidak bisa memungkiri pandangan publik. Jadi tolong pansus, ini dikawal baik-baik," Akmal menambahkan.
Syahrul melalui wakilnya, Agus Arifin Nu'mang menyampaikan pengantar usulan pinjaman tersebut melalui rapat paripurna di Kantor DPRD Sulsel, Makassar, Selasa (18/9/2012). Agus, mengatakan, alasan pinjaman tersebut untuk perbaikan infrastruktur.
Usai pengantar Gubernur tersebut, DPRD Sulsel langsung membentuk panitia khusus (Pansus) peminjaman daerah. Anggota Fraksi Golkar Hoist Bachtiar terpilih sebagai ketua Pansus dan Ariady Arsal dari PKS selaku wakil ketua. Anggota Pansus berjumlah 31 orang.
Hoist Bachtiar mengatakan, pansus akan melakukan pendalaman sembari menyamakan persepsi terkait usulan Gubernur itu. Ia belum bisa memastikan kapan pencairan duit pinjaman tersebut.
"Ya kita mau samakan dulu persepsi, Rp 500 M yang diusulkan pemprov, soal pencairan di (APBD) 2012, nanti kita lihat. Jadi kita mau bahas dulu dengan pemrakarsa, nanti kita mau studi banding juga," kata Hoist yang juga tim pemenang Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) ini.
Baca Juga:
- Bank BTPN Syariah Dirampok, Managernya Ditelanjangi
- Nazaruddin Dapat Perlakuan Khusus di Pengadilan
- Polisi Malaysia Tuding Osnan Rampok Warga Jepang
- Demokrat Bone Tunggu Keputusan Partai