Bom di Tambora
Paman Jody Tunjukkan Lokasi Bahan Peledak di Tambun
Nur (65) paman dari Agus Abdillah alias Jody (33) yang dibekuk tim Densus 88 Antiteror Polri di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten bersama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nur (65) paman dari Agus Abdillah alias Jody (33) yang dibekuk tim Densus 88 Antiteror Polri di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten bersama rekannya Abay alias Saidil Akbar (30) kemarin, Senin (17/9/2012), sempat dibawa Densus 88 untuk menunjukkan lokasi rumah gudang penyimpan bahan peledak di Tambun, Bekasi.
"Saya didatangi Densus 88 dua kali, Jumat dan malam sabtu kemarin," ujar Nur saat ditemui di rumahnya di Tambora, Jakarta Barat.
Saat itu, Nur menceritakan dirinya dipanggil ketua RW setempat dan dipertemukan dengan Densus 88. Oleh Densus 88, Nur ditanya apakah dirinya mengenal Agus alias Jody yang merupakan keponakannya. Tak hanya itu, Nur pun sempat diminta tim Densus 88 untuk menunjukkan lokasi rumah Jody di Tambun, Bekasi.
"Saya ditanya kenal Agus ? Ya saya jawab kenal. Dia kan keponakan saya. Saat ditanya rumahnya saya bilang tahu tapi kan juga lupa-lupa ingat karena saya sudah tua, saat itu malam dan saya baru sekali ke rumahnya," papar Nur yang sehari-hari bekerja menjaga warung rokok miliknya.
Nur menambahkan, saat dirinya dibawa Densus 88 ia berangkat dari rumahnya selepas Isha dan baru kembali pulang ke rumahnya pukul 02.30 wib dini harinya.
Rupanya tak hanya Nur yang diintrograsi Densus 88 terkait keberadaan Jody. Istri dari Nur pun ikut ditanya dan sempat dibuntuti dua anggota Densus 88 hingga dirinya mengikuti pengajian di masjid.
Sebenarnya, saat Nur hendak dibawa Densus 88 menuju ke Tambun, Bekasi. Istri Nur juga hendak dibawa, namun lantaran usianya cukup tua dan kakinya sakit. Istri Nur tidak ikut.
"Saya juga ditanya kenal Agus ? Saya bilang kenal. Tahu rumahnya di Bekasi ? Saya juga bilang tahu. Rumahnya itu bagus, dan ada pohon di depan rumahnya. Tapi kan itu lebaran tahun lalu saya ke rumahnya. Kalau sekarang-sekarang disuruh menunjukkan jelas lupa," ungkap istri Nur.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, penangkapan Jody merupakan hasil pengembangan dari pengakuan Muhammad Thoriq terkait dengan penemuan bom di Tambora, Jakarta Barat dan ledakan bom di Beji, Depok, Jawa Barat.
Kepolisian mengetahui Jody datang ke Jakarta dari Sumatera melalu jalur darat dengan menggunakan bus. Melaui signal selulernya, Jody mampu dideteksi berada di Tangerang Selatan. Jody ditangkap karena diduga ikut memberikan bantuan terkait upaya penyimpanan kebutuhan untuk keperluan membuat bom rakitan.
Dari penangkapan Jody, diketahui lah tempat penyimpanan bahan pekedak di Tambun, Bekasi.
Dari hasil penggeledahan tersebut polisi menyita sejumlah bahan peledak diantaranya urea nitrat satu kilogram, black powder tiga kilogram, gotri kecil butiran seperempat kilogram, pipa paralon, batrai sembilan volt dan batre 12 volt, transitor, tempat batrai sembilan dan 12 volt, kemudian wadah bahan-bahan kimia.
Dari rumah di Tambun Bekasi polisi pun mengamankan seseorang bernama Amiruddin alias AR. Namun untuk Amiruddin dan Abay, polisi masih berstatus saksi untuk tersangka Jody.
Klik: