Minggu, 5 Oktober 2025

Dede Sukses Geluti Bisnis Tas Bermodal Rp 1,7 Juta

SERING melihat tas berlogo instansi pemerintah atau swasta? Atau mendapat goody bag dari acara seminar atau peluncuran produk?

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Dede Sukses Geluti Bisnis Tas Bermodal Rp 1,7 Juta
TRIBUN JABAR/IDA ROMLAH
Dede Hidayat dengan puluhan model tas buatannya

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah

SERING melihat tas berlogo instansi pemerintah atau swasta? Atau mendapat goody bag dari acara seminar atau peluncuran produk? Ternyata ada seorang pionir pembuat tas-tas seperti itu di Bandung.

Ia adalah Dede Hidayat. Dengan label Idola Indonesia, pria lulusan Universitas Islam Bandung (Unisba), ini memulai bisnis pembuatan tasnya sejak masih berumur belasan tahun.

Ketika itu, Dede remaja melihat sosok sang ayah, H Dana Husen (alm) yang kerap membuat tas atas pesanan seorang pengusaha di Kota Bandung.

Melihat keahlian sang ayah membuat tas, Dede pun tertarik ikut serta. Pada 1975, ia putuskan untuk membantu sang ayah. Namun Dede tidak ikut campur dalam pembuatan tas, melainkan dalam hal pemasaran.

"Saya sering buka lapak di selasar toko di beberapa pasar di Bandung. Itu dilakukan jika hari libur atau sepulang sekolah," ujar Dede Hidayat, saat ditemui di rumah produksinya, Jalan Leuwisari V, Komplek Leuwisari, Bandung, Kamis (13/9/2012).

Bukan saja menjual tas buatan sang ayah, Dede juga menawarkan tas buatan sang ayah ke teman-teman sekolahnya. Dede pun menawarkan tas ke sejumlah toko di pasar-pasar.

"Itu saya lakukan sampai selesai kuliah," kata pria yang kuliah di Fakultas Syariah dan Komunikasi ini.

Setamat kuliah, Dede fokus mengembangkan bisnisnya. Dengan bekal modal Rp 1,7 juta, ia memantapkan diri di bisnis tas.

Ketika itu, tas yang dibuat Dede masih sebatas tas untuk dijual di toko-toko. Namun karena ingin bisnisnya semakin berkembang, Dede menawarkan diri ke sejumlah perusahaan BUMN dan instansi pemerintah jika dirinya mampu membuat tas berlogo perusahaan dan instansi pemerintah tersebut.

"Maksudnya, tas saya ini bisa digunakan untuk acara diklat atau seminar," katanya. Namun usaha menawarkan diri ke instansi pemerintah tidak berjalan mulus. Alasannya, mereka tidak mau gegabah membeli tas berlogo jika bukan petunjuk dari pemerintah pusat.

"Tapi berkat usaha keras akhirnya mereka mau menerima juga. Pesanan pun mengalir," ucapnya.

Kini, tas buatan bapak enam anak itu sudah menjadi langganan perusahaan dan sejumlah instansi pemerintah. Bahkan tasnya itu melanglangbuana hingga ke Amerika Serikat berkat ada kegiatan semacam diklat kerjasama lembaga di Indonesia dengan lembaga di Amerika.

Tas buatan Dede juga banyak dicari perusahaan dan instansi pemerintah di seantero Nusantara. Seperti saat Tribun bertandang ke rumah produksinya, pembicaraan kerap terpotong gara-gara banyak telepon masuk dari konsumen yang hendak memesan tas. Ada dari Lampung dan Ternate.

Tas yang dibuat Dede beragam. Ada tas punggung, jinjing, laptop, belanja, dan tas sekolah. Hanya tas wanita yang tidak dibuat, dengan alasan tas wanita lebih mengutamakan fashion dan pembuatan pun harus eksklusif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved