Ribuan Pendaftar CPNS Banjiri Gelora Pancasila
Mereka akan memperebutkan 150 formasi untuk petugas keamanan pemasyarakatan, pemeriksa dokumen imigrasi,

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA- Ribuan pendaftar Calon Pegawai Negeri sipil (CPNS) di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM mengikuti seleksi tertulis di gedung Gelora Pancasila, Sabtu pagi (8/9/2012).
Di seleksi ini setiap peserta diharuskan memakai atasan putih dan bawahan hitam serta bersepatu sehingga menyerupai ujian nasional siswa SLTP. Mereka juga harus membawa alas untuk menulis karena mengisi jawaban di tribun atau kursi tanpa meja.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Y. Ambeg Paramarta membuka acara dengan membacakan sambutan dari sekjen Kemenkumham pusat.
Hadir juga Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Pusat Sihabudin memantau jalannya seleksi.
Humas Kemenkumham Jatim Tjahyo Sejati mengungkapkan jumlah peserta yang mengikuti seleksi tertulis sebanyak 3.485 orang. Terdiri dari lulusan SLTA 2.496 orang dan sisanya sarjana.
Mereka akan memperebutkan 150 formasi untuk petugas keamanan pemasyarakatan, pemeriksa dokumen imigrasi, penyuluh agama dan perancangan undang-undang.
Khusus formasi untuk pengamanan pemasyarakatan dan pemeriksa dokumen imigrasi yang berhak mengikuti seleksi tertulis adalah yang sudah dipastikan lolos dalam tes kesehatan dan kesamaptaan.
"Pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2012 lalu Tes tersebut digelar di Lapangan Marinir Jl. Bogowonto Nomor 30 Surabaya,"terangnya.
Dalam tes kesehatan peserta diperiksa tinggi badan, berat badan, kondisi pengelihatan (tidak buta warna), kondisi pendengaran (tidak tuli) serta pemeriksaan tato.
Apabila dalam tes kesehatan ini ada peserta yang tidak memenuhi persyaratan maka akan digugurkan dan tidak dapat melanjutkan ke tes berikutnya yaitu Kesamaptaan yang terdiri dari lari, Sit Up, Push Up dan suttle Run.
Tjahyo menjamin tidak ada kolusi maupun nepotisme dalam seleksi ini karena keputusan lolos tidaknya ditentukan langsung oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara.
"Kami (kemenkumham Jatim), hanya kebagian sosialisasi dan kebagian tempat seleksi saja, jadi tidak ada wewenang menentukan kelulusan,"katanya.
Selain itu, lanjut Tjahyo, seleksi ini juga diawasi sejumlah lembaga seperti ombudsmen, Indonesian corruption Watch (ICW), lembaga Bantuan Hukum (LBH) serta lembaga-lembaga independen lainnya.
"Ini semua dimaksudkan untuk mendapat aparatir yang benar-benar bagus dan terbebas dari unsur kkn,"tegasnya.
Yanto, salah satu peserta berharap bisa mengisi salah satu jabatan yang ada.
"Kalau materi soalnya, insyaallah saya bisa menjawabnya. Mudah-mudahan tidak ada kkn agar tidak mengecewakan kami yang sudah berusaha mengerjakannya,"harapnya.