Kapal Tenggelam, Lima Awak Mengapung Lima Jam
Nasib baik dialami nakhoda dan empat orang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Layar Motor
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA -- Nasib baik dialami nakhoda dan empat orang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Layar Motor (KLM) Harapan Bersama. Mereka berlima selamat walaupun kapal mereka yang membawa sembilan ton besi tua tenggelam di perairan Muara Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Rabu (5/9/2012) malam.
Setelah sempat terapung sekitar lima jam dengan berpegangan pada jerigen, mereka berhasil dievakuasi awak kapal PT Sea Horse dan personel Pangkalan TNI AL (Lanal) Sangatta, Kamis dinihari. Rute KLM Harapan Bersama adalah dari Sangkulirang, Kutim menuju Balikpapan.
Komandan Lanal Sangatta, Letkol Laut (E) Yudhi Bramantyo, didampingi Pasops Lanal Sangatta, Kapt Laut (P) M Taufik Kurniawan, mengatakan peristiwa tersebut terjadi di perairan Muara Bengalon.
Awalnya speedboat Kuda Laut II milik perusahaan Sea Horse melintas di perairan tersebut. Speedboat yang dinakhodai Sahrullah itu bergerak dari dermaga Lubuk Tutung menuju Aquatik. Lalu mereka melihat ada beberapa orang terapung
"Setelah itu mereka menghubungi penjaga pos Aquatic, dan penjaga pos tersebut menghubungi kami sekitar pukul 02.12 Wita. Saya langsung memerintahkan personel Lanal untuk mengevakuasi awak kapal," kata Danlanal.
Segera setelah menerima perintah tersebut, Pasops Lanal, Dandenpomal, beserta tim medis Lanal Sangatta meluncur ke Aquatik. Dengan menggunakan sea rider, mereka meluncur ke lokasi untuk melaksanakan evakuasi terhadap ABK KLM Harapan Bersama.
Setibanya di lokasi, awak speedboat Kuda Laut II sedang bersiap mengevakuasi korban. Dibantu personel Lanal, kelima korban berhasil dievakuasi ke atas speedboat.
"Mereka hanya menggunakan celana dalam dan dalam kondisi kedinginan. Mereka berharap dengan melepas pakaian bisa mempermudah gerak. Setelah dievakuasi dan diberi pakaian yang ada di speedboat, mereka langsung dibawa ke kawasan Aquatic dengan speedboat yang dikawal sea rider Lanal," katanya.
Sesampainya di Aquatik, mereka segera mendapatkan pertolongan medis. Informasi dari Kepala Tim Medis Lanal Sangatta, Lettu Laut (K) dr Dimas, dari hasil pemeriksaan medis para ABK KLM Harapan Bersama mengalami Hipotermia karena sudah terlalu lama berendam di laut, yaitu sekitar lima jam.
"Mereka mengalami hipotermia karena sekitar lima jam terendam dalam suhu dinginnya air laut. Beberapa diantaranya mengalami trauma di kepala akibat benturan pada saat proses menyelamatkan diri dengan cara terjun ke laut," katanya.