Gus Ipul: Rusunawa Hanya Tempat Sementara
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan, tidak ada keinginan pemerintah

TRIBUNNEWS.COM,SIDOARJO-Usulan pemprov Jatim menempatkan pengungsi Sampang di Rusunawa Puspa Agro bukan sebagai bentuk relokasi. Rusunawa bukan sebagai upaya relokasi, namun hanya sebagai tempat tinggal sementara karena kondisi GOR Wijaya Kusuma Sampang Madura tidak layak untuk tempat pengungsian.
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menegaskan, tidak ada keinginan pemerintah untuk merelokasi pengungsi Sampang.
Sebab Undang-Undang menjamin mereka tinggal dimanapun.Kalau mereka ingin tinggal di kampung halamannya, maka pemerintah wajib mengantarkan mereka ke kampung halamannya dg kondisi-kondisi yang sudah dianggap aman dan nyaman.
Kata Gus Ipul,jangan menilai usulan menempatkan pengungsi Sampang ini sebagai relokasi awal untuk mereka. Kalau misalnya mereka ingin pindah ke tempat lain, pemerintah juga akan memfasilitasi.
”Kalau mereka yang ingin. Jadi Prinsipnya kita mengikuti apa mau pengungsi,” ucapnya saat meninjau Rusunawa Puspa Agro bersama Komnas HAM,Jum'at (7/9/2012).
Hanya saja,pemerintah saat ini masih menganggap situasi tempat pengungsian sudah tidak layak.Sehingga akan menimbulkan dampak susulan jika para pengungsi tetap tinggal di lokasi tersebut. Kapan pengungsi bisa pindah ke rusunawa Puspa Agro?Gus Ipul menegaskan pemindahan itu tergantung para pengungsi sendiri.”Kalau pemerinta ingin secepatnya,”tegasnya.
Komisioner Komnas HAM Kabul Supriyadhie menyatakan pihaknya meninjau rusunawa Puspa Agro setelah bertemu Pemprov Jatim dan ada usulan menempatkan para pengungsi Sampang ke Rusunawa Puspa Agro.
“Makanya saya ingin melihat,mana yang lebih manusiawi antara indoor (GOR Wijaya Kusuma) dengan rusunawa,?”cetus Kabul.
Kabul mengaku kedatangannya ke Rusunawa Puspa Agro ini akan menjadi bahan pertimbangan manakala nantinya pengungsi akan meminta Komnas HAM untuk memfasilitasi soal tempat pengungsian. “Soal layak,tentu lokasi ini sangat layak.Kalau lokasi ini di dekat kampus,tentu banyak diminati mahasiswa,” tegasnya.
Menurut Kabul, sejumlah keluhan telah disampaikan pengungsi saat mereka tinggal di Indoor GOR Wijaya Kusuma Sampang Madura.Misalnya soal fasilitas MCK yang harus antri dan masalah kesehatan.
“Kalau di rusunawa ini,tiap unit kan sudah ada kamar mandinya,” beber Kabul yang juga sempat mencoba tempat tidur unit hunian rusunawa itu.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang,hingga kini tercatat ada 282 pengungsi yang tinggal di GOR Wijaya Kusuma Sampang Madura. Mereka terdiri dari Terdiri dari 63 kepala keluarga (KK), terdiri dari; 73 orang laki-laki, 71 orang perempuan, 52 anak laki-laki, 46 anak perempuan, 17 balita laki-laki dan 19 balita perempuan.