Pengungsi Syiah Dipindah Sementara ke Rusunawa
Tapi yang harus dipahami, ini bukan relokasi, tapi pindah

TRIBUNNEWS,SURABAYA- Menyikapi permasalahan pengungsi Syiah, paska terjadinya konflik berdarah dengan warga Sunni, Komnas HAM menemui Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf, Jumat (7/9/2012).
Pertemuan di ruang kerja Kantor Gubernur tersebut dihadiri Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), sejumlah pejabat Pemprov, dan Dandim Sampang.
Gus Ipul mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Pemprov Jatim mengusulkan agar pengungsi kerusuhan Sampang yang saat ini ditampung di GOR Sampang dipindah untuk sementara waktu di rumah susun sewa (rusunawa) yang berada di komplek Pasar Induk Puspa Agro, Kelurahan Jemundo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo dan dinilai lebih layak huni dan representatif.
Ada 97 rusunawa yang sebelumnya dipakai pekerja atau pegawai di Puspa Agro yang siap ditempati 71 kepala keluarga (KK) yang ada di pengungsian Sampang. Tiap rusunawa dilengkapi ruang tamu, 1 kamar, 1 dapur, 1 kamar mandi dan 1 ruang jemuran.
Ditegaskan Gus Ipul, tempat tinggal sementara tersebut untuk memberikan kehidupan yang lebih bagus kepada pengungsi daripada tempat pengungsian yang ditempati sekarang.
"Tapi yang harus dipahami, ini bukan relokasi, tapi pindah sementara," ujarnya, kepada wartawan.
Gubernur, kata Gus Ipul sudah menyampaikan rencana pemindahan sementara korban Sampang kepada Ahlul Bait Indonesia (ABI) yang mewakili para pengungsi. Tapi hingga sampai saat ini belum ada keputusan jadi atau tidak.
Gus Ipul berharap, solusi yang ditawarkan tersebut diterima, sambil menunggu situasi kembali kondusif.
"Nah setelah situasi kondusif, jika warga mau ingin pindah, pemerintah siap memfasilitasi. Jika mau balik lagi ke kampung halaman, pemerintah juga siap memfasilitasi," imbuhnya.
Komisioner Komnas HAM Kabul Supriyadhie menegaskan, pihaknya menyambut usulan Pemprov Jatim memberikan tempat tinggal sementara kepada para pengungsi Syiah Sampang. Karena kehidupan mereka di tempat pengungsian dinilai sudah tidak kondusif dan layak lagi.
"Banyak pengungsi yang terserang penyakit," katanya.
Untuk itu, setelah pertemuan, Komnas HAM langsung mengajak untuk meninjau lokasi rusunawa di Puspa Agro guna memastikan apakah tempatnya memang layak untuk penampungan sementara bagi para pengungsi Sampang.
"Nanti kita lihat kondisi rusunawa yang ditawarkan seperti apa," imbuh Kabul.