Rabu, 1 Oktober 2025

Aktivis ICW Mendadak Gila

Banyaknya kasus korupsi membuat peneliti korupsi Indonesian Corruption Watch (ICW) Apung Widadi gila

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Aktivis ICW Mendadak Gila
TRIBUN JOGJA/ Bakti Buwono Budiastyo
Banyaknya kasus korupsi membuat peneliti korupsi Indonesian Corruption Watch (ICW) Apung Widadi gila.

TRIBUNNEWS.COM SEMARANG - Banyaknya kasus korupsi membuat peneliti korupsi Indonesian Corruption Watch (ICW) Apung Widadi gila. Padahal ia baru melaksanakan pernikahan pada Sabtu (1/9/2012) lalu.

Bersama rombongan dari lembaga sosial masyarakat (LSM) Komisi Penyelidikan dan Pemberantasan KKN (KP2KKN) serta The Jateng Institute ia mengenakan kostum yang aneh sepanjang Jalan Pahlawan, Semarang, Jumat (7/9/2012).

Ia memakai setelan jas dengan setelan kaus kaki beda warna dan memasang ekor dari botol Aqua. Setiap orang dihampirinya mulai dari pedagang kaki lima, pegawai negeri sipil serta orang lain. Apung menjelaskan pada mereka bahwa ia baru saja menikah dengan perempuan cantik bernama Arnedia. Lalu, ia membagi buku berjudul korupsi politik hasil karyanya.

"Ini prosesi pengantin ngedan kebudayaan pesisir yang sudah tidak bisa ditemui lagi. Kalau aslinya pengantin membagi receh tapi saya membagi buku sebagai mas kawin saya," kata Apung Widadi di bundaran Universitas Diponegoro.

Menurutnya, banyak pejabat yang sumbangan pernikahan menjadi gratifikasi Miliyaran rupiah. Prosesi pengantin ngedan yang dilakukannya baginya merupakan pola perlawanan terhadap koruptor pada momen apapun minimal lewat pernikahan. Lalu, ia ingin anak muda juga terinspirasi untuk membuat buku sebagai mas kawin pernikahan, bukan hanya menerima buku nikah.

Kepala divisi monitoring kinerja aparat penegak hukum KP2KKN Eko Haryanto menambahkan bahwa momen pengantin ngedan juga dimanfaatkan untuk meminta sumbangan kepada masyarakat terkait pembangunan gedung baru KPK. Hasil prosesi ngedan itu mencapai Rp 150 ribu dari hasil sumbangan berbagai elemen masyarakat.

"Saya berharap teman kami apung selalu menjadi aktivis antikorupsi, selamat buat apung," ucapnya.

Seorang pedagang asongan yang mendapat buku dari Apung dan menyumbang Rp 1.000 Sarwan mengaku kaget. Dengan wajah terkejut ia hanya mengangguk-angguk ketika Apung bercerita bahwa ia sudah menikah. Lalu saat disodori kotak amal untuk pembangunan gedung KPK, ia juga menurut.

"Kaget saya mas, tapi tapi senang jadi ramai. Yah semoga tidak ada korupsi lagi," kata sarwan sambil terus memandangi para aktivis anti korupsi Semarang itu. (bbb)

Baca Juga :

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved