Perajin Keramik Kiaracondong Terus Berkurang
Kini perajin keramik di Kebon Jayanti kian berkurang. Jumlahnya pun bisa dihitung jari.

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ida Romlah
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Sudah sejak lama, daerah Kebon Jayanti, Kiaracondong, Kota Bandung dikenal sebagai sentra kerajinan keramik. Namanya pun tersohor, sehingga banyak wisatawan yang datang baik untuk membeli hasil kerajinan maupun melihat proses pembuatan keramik.
Namun kini, perajin keramik di Kebon Jayanti kian berkurang. Jumlahnya pun bisa dihitung jari.
"Paling tinggal enam atau tujuh orang. Kalau dulu sampai 30-an," ujar salah seorang perajin keramik, Oma Rukman, di rumah pembuatan keramik miliknya, Kamis (6/9/2012).
Berkurangnya jumlah perajin, kata Oma terjadi sejak harga bahan bakar naik. Apalagi ketika itu, minyak tanah langsung hilang sebagai dampak dari program konversi minyak tanah ke gas oleh pemerintah.
"Dulu perajin pakai minyak tanah untuk pembakaran keramik, makanya begitu minyak tanah mahal perajin berguguran. Hanya saya tetap bertahan karena menggunakan gas," ujar pria yang sudah membuat keramik selama 40 tahun itu.
Penjaga galeri keramik yang berada di samping rumah Oma, Rohman mengatakan, berkurangnya jumlah perajin keramik di Kebon Jayanti juga disebabkan di daerah tersebut padat penduduk.
Dengan begitu, asap dari cerobong pembakaran mengganggu tetangga sehingga perajin pindah ke daerah lain.
Seperti pemilik galeri yang dijaga Rohman, telah berpindah ke Ciranjang, Cianjur sebagai tempat produksi. Di Kebon Jayanti hanya galeri untuk memasarkan hasil produksi.
Baca Juga:
- Wah, Mahasiswa Stikes Kendedes Dites Urine Mendadak
- Ongkos Renovasi Jalan di Makassar Rp 2,01 Juta/Meter
- Tabrak Truk, Anggota Pusdik Arhanud Tewas
- Wali Kota Makassar Mengaku Banyak Terima SMS Kotor