Wali Kota Makassar Mengaku Banyak Terima SMS Kotor
Lambatnya pencairan tunjangan profesi guru hingga berujung pada mutasi guru karena dinilai memprovokasi unjuk rasa pencairan tunjangan
Laporan Wartawan Tribun Timur, Edi Sumardi
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Lambatnya pencairan tunjangan profesi guru hingga berujung pada mutasi guru karena dinilai memprovokasi unjuk rasa pencairan tunjangan, mengundang protes keras. Sejumlah guru juga berunjuk rasa memprotes mutasi dan terakhir, keputusan mutasi digugat melalui Pengadilan Tata Usaha Negara Makassar.
Unjuk rasa memprotes mutasi dan pencairan tunjangan profesi guru se-Kota Makassar berlangsung, Agustus lalu. Aksi ini dimotori guru tergabung dalam Forum Komunikasi Pengkajian Aspirasi Guru Indonesia dan Federasi Guru Independen Indonesia.
Sasaran unjuk rasa adalah Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Mahmud dan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin. Saat unjuk rasa, Ilham mengaku dikirimi beberapa pesan singkat telepon seluler (SMS) berisi kata-kata kotor. Ilham dituding menyalahgunakan dana sertifikasi untuk kegiatan politik dan pribadi.
"Saya menerima banyak SMS berisi kata-kata yang kurang pantas terkait masalah ini, padahal saya berani bersumpah tidak satu sen pun uang sertifikasi (tunjangan profesi) saya gunakan.
Pertanggungjawaban penggunaan uang APBD tidaklah mudah untuk dilakukan," tutur Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel ini pada halal bihalal Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan Makassar di Gedung SMK Negeri 8 Makassar, Jl Wolter Monginsidi, Kamis (6/9/2012). Kegiatan ini dihadiri ratusan kepala sekolah dan guru.
Baca Juga:
- Ketua MUI Bandung Akui Kecolongan
- Ropena Tewas Mengenaskan Terlindas Bus
- Patroli Cari Teroris dengan Jalan Kaki
- Mahasiswa Demo Minta Jadwal PON Diundur