Kamis, 2 Oktober 2025

Penembakan Solo

Jangan Ada Anggapan Depok Tempat Nyaman Bagi Teroris

Rombongan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Depok meninjau lokasi penggerebekan terduga teroris di Perumahan Taman

Penulis: Bahri Kurniawan
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Jangan Ada Anggapan Depok Tempat Nyaman Bagi Teroris
KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO
Tim medis membawa Ema, bibi terduga teroris untuk dirawat di rumah sakit usai penggerebekan di Perumahan Taman Anyelir 2, Kalimulya, Depok, Rabu (5/9/2012). Dari penggerebekan ini polisi menangkap seorang terduga teroris bernama Firman yang terkait aksi teror di Solo. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rombongan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Depok meninjau lokasi penggerebekan terduga teroris di Perumahan Taman Anyelir 2, Kelurahan Kalimulya, Depok, Kamis (6/9/2012).

Para anggota dewan mengatakan ingin mengecek sejauh mana efektifitas penerapan peraturan daerah (perda) kependudukan tentang pengawasan tamu, serta  peraturan internal lingkungan warga terkait wajib lapor 1x24 jam.

Ketua BKD DPRD Depok Agung Wicaksono mengatakan seharusnya Nasuha, paman Firman, terduga teroris Solo yang ditangkap tim densus, lapor kepada RT RW setempat jika ada kerabatnya ingin menginap. Sehingga tidak merasa terbebani saat ada kejadian seperti ini.

"Ibu Mpong, tantenya Firman kan jadi stres, harusnya lapor walaupun keponakannya sendiri yang menginap, supaya kalau ada apa-apa tidak dianggap terlibat, dan warga pun harus curiga jika tengah malam ada warga luar yang datang menginap," terangnya kepada wartawan.

Menurut Agung, kasus ini merupakan salah satu resiko yang harus dihadapi Depok sebagai kota penyangga. Dengan kawasan pemukiman yang banyak sehingga sehingga memiliki potensi masalah yang kompleks, terutama terkait tingginya angka migrasi dan mobilitas penduduk di Depok.

"Jangan sampai ada kesan teroris bisa nyaman dan aman di Depok. Saya heran Depok kok banyak teroris, sampai nabi palsu saja ada disini," imbuhnya lagi.

Sementara itu, anggota BKD DPRD Kota Depok Abdul Gofar mengatakan setiap RT dan RW harus lebih aktif untuk mendata warga yang ada di lingkungannya. Selain itu silaturahmi dan komunikasi di antara tetangga harus ditingkatkan.

"Namanya RT RW itu kan ada yang aktif, ada yang belum aktif. Masyarakat harus betul-betul sadar untuk lingkungan masing-masing, buat saya (peristiwa ini) buat pembelajaran, silaturahmi antar tetangga harus ditingkatkan," tutur Gofar.

Gofar menambahkan citra kota Depok yang terbentuk saat ini seakan Depok merupakan tempat yang nyaman bagi siapapun untuk singgah. Namun ia menegaskan jangan sampai Depok tercitrakan sebagai tempat yang nyaman dan aman bagi teroris untuk berlindung.

"Siapapun tertarik tinggal di Depok, warga Jakarta saja banyak ke Depok, sebagai kota penyangga kita jangan terlena, orang-orang yang punya kepentingan negatif kadang-kadang menyusup di balik itu. Kita harus selalu waspada. Masalah citra nyaman untuk teroris ini tergantung warga sendiri, mereka tidak boleh bersikap apatis," tandasnya.

Klik:

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved