Sabtu, 4 Oktober 2025

Lakukan Pelecehan Oknum Pol PP Diadukan

Lantaran jengkel dilecehkan secara verbal, ia pun menyurati wali kota Yogyakarta melalui surat elektronik (email)

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Lakukan Pelecehan Oknum Pol PP Diadukan
Ilustrasi Satpol PP Barus

TRIBUNNEWS.COM YOGYA, – Adriani Dwi Kartika Zulivan (28) warga Umbulharjo, merasa berang dengan pelecehan yang dilakukan beberapa oknum petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkot Yogyakarta. Lantaran jengkel dilecehkan secara verbal, ia pun menyurati wali kota Yogyakarta melalui surat elektronik (email) pada Selasa (5/9/2012) malam.

Pelecehan oknum Satpol PP itu menurut Adriani berawal saat ia hendak mengurus kartu pencari kerja (AK 1) di instansi Dinas Sosial tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) pada Jumat (31/8/2012) kemarin.

Ia pun pada Rabu (5/9) menceritakan kronoligis kejadiannya. Sekitar pukul 08.30 WIB ia datang ke Balaikota. Lantaran hari Jumat kendaraan ia parkir di utara Balaikota sedikit ke barat Jalan Kenari.

Begitu melewati masjid di pintu barat, sejumlah pasang mata dengan tatapan tak mengenakkan menyoroti Adriani. Mereka sekitar 5-6 orang bergerombol di Pos Penjaga Kemananan. Orang-orang tersebut katanya mengenakan seragam warna cokelat tua sedikit abu-abu.

Lantaran tak tahu lokasi pembuatan AK 1, ia mencari petugas lain untuk numpang bertanya. Beberapa orang menjawab dengan baik pertanyaannya. Akan tetapi petugas lain menjawab “Kalau sama embaknya saya anterin juga nggak apa-apa,” tirunya. Petugas itu menjawab dengan muka cengengesan. Yang lainnya ikut menertawakan.

Setelahnya ia pun mengaku berjalan menuju kantor Dinsosnakertrans. Baru beberapa langkah dari arah berlawanan seorang berbadan kekar dengan seragam serupa dengan gerombolan petugas yang sebelumnya ditemuinya nyelethuk. “Mbaknya jalan kayak peragawati,” katanya menirukan petugas itu.

Ia pun berang dan sempat memelototi petugas tersebut. Lantaran penasaran siapa mereka kepada salah satu pegawai Dinsosnakertrans ia menanyakan petugas berseragam yang ia maksud. “Ternyata petugas Satpol PP,”

Tindakan tidak menyenangkan berlanjut ketika ia pulang dan melewati gerbang yang sama saat dirinya masuk ke Kompleks Balaikota. Beberapa langkah sebelum pos pintu jaga, Adriani mendengar siulan dari dalam sebuah kantor. “Ternyata itu Satpol PP. Begitu tertulis di plang nama di depan ruangannya,” katanya.

Geram dengan tindakan itu perempuan yang juga blogger ini sempat hendak menyambangi kantor itu. “Ingin saya hampiri, catat nama, lalu ambil foto mereka. Namun saya urungkan,” kisahnya.

Sebab ia harus buru-buru mengejar kereta Prameks ke luar kota pada saat kejadian.

Sebagai warga masyarakat, ia kecewa dengan perlakuan oknum-oknum Satpol PP itu. Sebab seharusnya mereka sebagai bagian dari pelayan masyarakat harus berlaku sopan saat bertugas, bukan malah melakukan tindakan tak menyenangkan.

Lantas melalui surat elektronik Adriani mengadukan perlakuan yang dianggapnya tidak menyenangkan melalui email ke Pemkot. Surat elektronik dikirim selain dikirim ke alamat email wali kota Yogyakarta juga ditembuskan ke Bagian Hubungan Masyarakat dan Dinas Ketertiban.

Ia juga sempat menukiskan kejadian itu di blog miliknya di alamat http://www.adrianizulivan.blogspot.com. “Di surat tertulis saya juga saya sertakan link blog saya supaya melihat jelas runtutan kronologisnya,” ucapnya.

Tak hanya itu, pascakejadian ia pun sempat berkicau di akun twitter miliknya dan mendapat berbagai tanggapan. Sempat muncul komentar yang memberikan penilaian bahwa pakaian tak sopan cenderung memicu perilaku pelecehan.

“Apakah kemudian, perempuan yang pakai rok mini boleh dilecehkan?” tulisnya dalam blog. Sebab katanya saat peristiwa terjadi ia mengenakan pakaian sopan dengan celana panjang, kemeja lengkap dengan jas longgar. Ia pun mengunggah baju yang ia kenakan saat kejadian di blog miliknya agar pembaca bisa memberikan penilaian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved