Jumat, 3 Oktober 2025

Ini Cara Gampang Dr Surono Menjelaskan Bahaya Bencana Alam

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Dr Surono, memaparkan trik bagaimana

Penulis: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto Ini Cara Gampang Dr Surono Menjelaskan Bahaya Bencana Alam
TRIBUNNEWS.COM/WIDIYABUANA ANDARIAS
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Dr. Surono, Direktur Program Bantuan Pencegahan Bencana Gunung Berapi, John Pallister, PhD, Penasihat Regional Senior Kantor Bantuan dan Pencegahan Bencana Alam Luar Negeri USAID, Harlan Hale, dan Duta Besar AS Scot Marciel, dalam kegiatan bertajuk Amerika Serikat dan Indonesia Bermitra dalam Program Pencegahan Bencana Gunung Berapi, di @america, Pacific Place Mall, 3rd Fl. SCBD, Jakarta, Rabu (5/9/2012).

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Dr Surono, memaparkan trik bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan bahaya bencana alam yang sering terjadi di Indonesia.

"Dengan teknologi itu membuat saya tahu bagaimana ancamannya kemudian masyarakat diajari bagaimana cara mengantisipasinya," demikian penjelasan yang disampaikan Surono usai kegiatan bertajuk 'Amerika Serikat dan Indonesia Bermitra dalam
Program Pencegahan Bencana Gunung Berapi' yang berlangsung di @america. Pacific Place Mall, 3rd Fl, SCBD, Jakarta, Rabu (5/9/2012).

Lebih lanjut Surono menjelaskan, masyarakat tidak perlu tahu kecanggihan teknologi pemantauan gunung api. Surono memberikan contoh, jika ada kegiatan vulkanik di Tangkuban Perahu, tempat wisata tersebut ditutup. "Semua orang harus tahu mengapa ditutup. Mereka diberikan penjelasan bahwa itu sangat berbahaya bagi kesehatan gas yang dikeluarkan," jelas Surono.

Soal berbahaya atau tidak gas itu, Surono mengatakan pihaknya melakukan pengukuran itu untuk menjelaskan apakah kadar racunnya berbahaya bagi tubuh atau tidak. Cara penyampainnya pun dilakukan dengan mendatangi kelurahan, kecamatan, atau pihak pemerintah kabupaten yang mengorganisir kegiatan dan tim Surono pun langsung melakukan penyuluhan.

Sejak tahun 2010, program Volcano Disaster Assistance USAID Indonesia sudah melakukan beberapa kegiatan antara lain memasang alat pemantau data terkini dengan Sistem Penentuan Posisi Global (GPS) untuk memantau Gunung Agung di Bali, meningkatkan pemantauan gelombang seismik di Gunung Raung dan Kawah Ijen di Jawa Timur, dan meningkatkan pemantauan gas vulkanik di Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah.

NASIONAL POPULER

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved