Jumat, 3 Oktober 2025

Siswa Takut Berikan Informasi Trafficking

Kami sering melihat praktik itu, tapi kami bingung

zoom-inlihat foto Siswa Takut Berikan Informasi Trafficking
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah keluarga dari Kecamatan Leuwigoong dan Cibiuk Garut yang kehilangan keluarganya korban traficking menggelar unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (6/8/2012). Dalam aksinya mereka mendesak pemerintah Provinsi Jabar untuk membantu mengembalikan anak, suami dan saudaranya yang menjadi korban traficking sebanyak 13 orang yang dipekerjakan di Hutan Rinding kawasan Sungai Musi Sumatera Selatan oleh PT Sinar Mas dan CV Dian Permata untuk segera dipulangkan ke keluarganya. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN )

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Banyaknya praktik trafficking yang terjadi di Surabaya, membuat unit PPA Polrestabes Surabaya, melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, utamanya SMA. Salah satunya di SMA Kartika Wijaya, Jalan Karah 168 Surabaya, Senin (3/9/2012).

Dalam sosialisasi dan penyuluhan tersebut, ternyata diketahui, siswa-siswi, banyak mengetahui informasi trafficking, yang terjadi di lingkungannya. Namun mereka takut karena sering mendapat ancaman dari pelaku.
Salah satunya, Gilang, yang menanyakan bagaimana cara memberikan informasi adanya trafficking, pada polisi.

Pasalnya, selama ini dia sering mendapat ancaman jika memberikan informasi tersebut apalagi pada polisi.

"Kami sering melihat praktik itu, tapi kami bingung harus melapor ke mana?" kata Gilang.

Selain Gilang, Ery Susanti, siswi kelas 11 IPA 1, mengaku juga mengetahui informasi tersebut. Pada umumnya menurut Ery, alasan mereka bertindak seperti itu, karena hanya ingin mempercantik diri, dengan memiliki pakaian bagus atau handphone mahal.

"Mereka pada umumnya hanya ingin menjadi cantik. Saya sering mendengar informasi itu," kata Ery.

Karena itu, menurut Ery, salah satu upayanya dengan meningkatkan keimanan. Kanit PPA, AKP Suratmi mengatakan, siswa tidak perlu takut jika memberikan informasi terkait praktik trafficking apalagi, jika hal tersebut menyangkut teman sekolahnya.

"Saya harap, siswa-siswi, jangan takut untuk memberikan informasi. Jika punya informasi, langsung hubungi polisi, bisa ke Polrestabes atau PPA," kata Suratmi, yang langsung memberikan kontak pengaduan Polrestabes dan nomor ponselnya.

Menurut Suratmi, justru siswa-siswi ini, banyak memiliki informasi langsung, tapi mereka takut atau bingung mau melapor ke siapa.

Dalam penyuluhan tersebut, polisi memberikan contoh-contoh trafficking, dan meminta untuk jangan mudah tergoda.

"Salah satu faktor penyebabnya karena pergaulan, karena itu kami minta pada siswa untuk berhati-hati dalam bergaul," tambah Suratmi.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved