Minggu, 5 Oktober 2025

Penembakan Solo

Polri Anggap Penembakan di Solo Kejahatan Terorganisasi

Pelaku diketahui berjumlah dua orang, dan datang menggunakan sepeda motor Suzuki Smash.

zoom-inlihat foto Polri Anggap Penembakan di Solo Kejahatan Terorganisasi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penembakan terhadap seorang polisi di Pos Polisi Singosaren, Solo, Jawa Tengah, Kamis (30/8/2012) malam, patut dicurigai sebagai aksi teror yang telah terorganisasi.

Pelaku diduga telah menyiapkan target pos polisi yang diserang. Dalam peristiwa kemarin, seorang anggota Polsek Singosaren bernama Bripka Dwi Data Subekti (bukan Aipda Widata) meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada.

Saat kejadian, ada beberapa anggota polisi lain yang sedang berjaga dan patroli di luar pos polisi.

Pelaku diketahui berjumlah dua orang, dan datang menggunakan sepeda motor Suzuki Smash. Pelaku yang menggunakan penutup wajah melakukan aksinya dengan cepat.

"Kategori pelaku bukan (pelaku) kejahatan yang biasa. Ini terorganisasi, dan kategori perbuatan teror. Ini bukan kejahatan konvensional. Ini sudah mengarah didefinisikan perbuatan teror," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar, Jumat (31/8/2012).

"Perlu kita cermati cara-cara melakukan tindakan pidana. Dilakukan dengan orang-orang punya senjata api dan mobiltas yang tinggi. Peluang tentu semua didasarkan memanfaatkan situasi yang ada. Jadi, kondisi seperti ini di saat kekuatan petugas kita kecil," papar Boy. (*)

BACA JUGA

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved