Ponpes di Depok Dibakar Warga
Keluarga Ustaz Fauzan Bantah Terjadi Pencabulan
Keluarga Ustadz Fauzan, yang diduga melakukan pencabulan dan pernikahan paksa kepada
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Bahri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga Ustadz Fauzan, yang diduga melakukan pencabulan dan pernikahan paksa kepada santrinya yang berujung dengan tindak anarkis, pengrusakan dan pembakaran pesantren miliknya, menganggap semua kabar dan berita yang menyebut Ustadz Fauzan melakukan tindak pencabulan adalah tidak benar.
"Sebenarnya, cerita dikoran-koran bohong. Gak ada itu pencabulan, dia (Fauzan) itu kan tau agama, tetaplah dinikahin dulu," terang Evi, saudara sepupu Fauzan saat ditemui tengah melihat kondisi Pondok Pesantren Mashadul Al Mustatobah, yang dibakar massa, di Kelurahan Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Selasa (28/8/2012) sore.
Meskipun demikian, Eva mengaku tidak tahu rincian bagaimana Fauzan menikahi M, yang kabarnya tidak melibatkan saksi dan bahkan tidak mendapat persetujuan dan sepengetahuan orangtua. "Saya gak tau ya, mungkin dia percaya aliran tertentu yang seperti itu. Dia itu kan lulusan Yaman, kalo di Indonesia mungkin tidak sah ya," ujar Evi.
Evi juga menyebut berita-berita yang menyudutkan dan merugikan Fauzan merupakan berita bohong yang mungkin disebar pihak-pihak yang tidak senang dengan Fauzan.
"Namanya orang kan tidak semuanya senang, Fawas itu setau saya sama aliran ahmadiyah kayanya menentang banget, mungkin ada yang tidak suka sama dia, mungkin ya tapi gak tau juga," tandas Evi.
Seperti diketahui, Minggu (26/8/2012) malam warga mengamuk dan membakar pondok pesantren tersebut pasca kasus yang diungkapkan salah satu santri berinisial M yang mengaku telah dipaksa menikah dan dilecehkan oleh ustad Fauzan. Sementara itu polisi sudah menahan ustad cabul tersebut sejak hari jumat lalu.
Kasus tersebut berawal dari dugaan kasus persetubuhan anak dibawah umur, M (16) pada tahun 2009 yang merupakan santri pondok pesantren Mashadul Al Mustatobah oleh ustad Fauzan yang merupakan kepala pesantren tersebut. Kasus tersebut pun terungkap di tengah warga hingga menimbulkan kemarahan.