Irwan Mengaku Dianiya Oknum Polisi Ayah-Anak
Irwan Bau, warga kelurahan Tuminting lingkungan VI melaporkan peristiwa penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi
Laporan Wartawan Tribun Manado Aldi Ponge
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Irwan Bau, warga kelurahan Tuminting lingkungan VI melaporkan peristiwa penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum polisi bernama Mursyid dan anaknya Didi ke Mapolresta Manado, Selasa (28/8/2012).
Informasi yang dihimpun Tribun Manado (grup Tribunnews.com), penganiayaan dilakukan karena Irwan Bau menjual mobil mikrolet kepada Mursyid, namun ada perbedaan nomor mesin yang tertera di surat tanda nomor kendaraan (STNK). Mursyid dan anaknya meminta klarifikasi terhadap Irwan, namun tidak digubris.
Di hadapan polisi Irwan mengatakan bahwa Mursyid yang juga anggota Polsek Wori bersama anaknya, pada Senin (27/8/2012) sekitar pukul 21.00 Wita mendatangi rumahnya. Mursyid dan Didi yang diketahui anggota Polda Sulut ini masuk ke dalam rumah saat dirinya dan kerabatnya sedang berbincang-bingang di teras rumah.
"Dia (Mursyid) berteriak-teriak di luar dan memaki-maki saya, lalu dia masuk dan menarik saya keluar hingga ke jalan dan memukuli saya," ujar Irwan di hadapan polisi.
Irwan menuturkan tidak bisa menghindar dari pukulan Mursyid karena Didi menahan kedua lengannya. Dia menduga Mursyid datang dalam kondisi mabuk dan saat memukuli dirinya, Dan saat memukuli, tiba-tiba sebuah pisau besi putih jatuh dari pinggang Mursyid.
"Padahal saya sudah berusaha menyelasaikan permasalah mobil itu dengan menghubungi pemilik pertama yang juga seorang anggota polisi namun dia ada beberapa halangan," ujar Irwan yang mengaku kesakitan akibat dipukuli.
Sementara itu, Mursyid melaporkan balik Irwan ke polisi. Dia mengaku menjadi korban penganiayaan oleh Irwan dan rekan-rekannya. Padahal dirinya hendak mengambil bukti fisik mikrolet yang dibelinya pada bulan Juni 2012 lalu. Namun tiba-tiba para pelaku tanpa sebab yang jelas menganiayanya hingga mengalami luka dan memar.
Kapolresta Manado, Kombespol Amran Ampulembang Saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya laporan penganiayaan tersebut. "Kalau betul akan diproses secara hukum," terang Ampulembang.