Kamis, 2 Oktober 2025

Kerusuhan Sampang

Kepala BIN: Kita Harus Akui Intelijen Kurang Sigap

Pecahnya kembali aksi kekerasan di Sampang membuat kinerja badan inteligen akan melakukan evaluasi dan pembenahan diri.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Kepala BIN: Kita Harus Akui Intelijen Kurang Sigap
DOK
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen Marciano Norman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pecahnya kembali aksi kekerasan di Sampang membuat kinerja badan inteligen akan melakukan evaluasi dan pembenahan diri.

Apalagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai kinerja inteligen belum optimal. Sehingga tidak bisa mengantisipasi aksi kekerasan itu kembali terjadi.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal TNI Marciano Norman mengakui hal tersebut.

Menurutnya, kelemahan inteligen terkait kasus kekerasan di Sampang, Jawa Timur (Jatim) terjadi karena intel kurang sigap.

"Ya, kita harus mengakui kalau hal itu terjadi. Intelejennya harus diperbaiki," ujarnya menanggapi pertanyaan wartawan apakah intelijen kurang sigap, usai Ratas di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/8/2012).

Karenanya, tegas dia, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait hal itu. Khususnya mengenai kemampuan intelijen mendeteksi dini potensi kejadian kekerasan.

"Kita harus mengevaluasi, harusnya intelejen yang baik mempunyai kemampuan mendeteksi secara dini hal-hal yang akan timbul. Tetap terjadi walaupun kita juga telah lakukan langkah-langkah itu. Ya memang kita harus memperbaiki," terang Kepala BIN ini.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai pecahnya kembali kekerasan di Sampang, Jawa Timur karena kinerja inteligen belum optimalkan.

Baca Juga:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved