Senin, 6 Oktober 2025

Lebaran 2012

BNN Periksa Rambut Masinis

Untuk meningkatkan keamanan perjalanan mudik, jajaran PT KAI menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).

zoom-inlihat foto BNN Periksa Rambut Masinis
Kompas Nasional/WISNU WIDIANTORO
Petugas Badan Narkotika Nasional memotong rambut untuk sampel pemeriksaan narkoba bagi masinis di Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, Selasa (31/7/2012).

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Untuk meningkatkan keamanan perjalanan mudik, jajaran PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjalin kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Bentuknya, berupa pemeriksaan urine ratusan masinis di tujuh Daerah Operasional (Daop), antara lain, Daop I Jakarta, Daop II Bandung, III Cirebon, IV Semarang, V Purwokerto, VI Yogyakarta, dan Daop VII Surabaya.

"Untuk Daop II Bandung adalah yang terakhir," ujar Kepala Humas PT KAI Daop II Bandung Bambang Setya Prayitno, usai pemeriksaan dan tes urine 50 masinis dan asisten masinis di wilayah Daop II Bandung, Jumat (17/8/2012).

Pemeriksaan tes urine, lanjutnya, berlangsung pukul 05.00-10.00 WIB. Pemeriksaan dilakukan secara random.

"Hasil tes urine menunjukkan negatif," imbuh Bambang.

BNN juga mengambil sampel rambut para masinis dan asisten masinis yang menjalani tes urine. Bambang menjelaskan, ternyata, sampel rambut dapat mengidentifikasi seseorang mengonsumsi narkotika atau tidak selama tiga bulan sebelum tes.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan sampel rambut. Setidaknya, hasilnya dapat kami ketahui satu pekan setelah tes urine, atau sekitar pekan depan," jelas Bambang.

Jika hasil tes sampel rambut menunjukkan ada di antara ke-50 masinis dan asisten masinis positif mengonsumsi narkotika, Bambang menegaskan pihaknya bakal menerapkan mekanisme yang berlaku.

"Pastinya, kami bekerja sama dengan BNN, termasuk dalam hal penanganannya," cetus Bambang.

Meski begitu, lanjutnya, secara administratif perusahaan, pihaknya tidak segan memberikan sanksi bagi masinis dan asisten masinis yang terbukti mengonsumsi narkotika.

"Bentuknya, bisa berupa teguran tertulis, atau bahkan pemecatan. Pastinya, kami siap melakukan pendalaman jika ada di antara ke-50 masinis dan asisten masinis yang positif mengonsumsi narkotika," papar Bambang. (*)

BACA JUGA

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved