Spekulan Tanah Mulai Gerilya di Daerah Calon Bandara
Sejak rencana pembangunan bandara mulai tersebar di media massa, sudah ada spekulan tanah lokal yang masuk wilayah itu.
TRIBUNNEWS.COM, KULONPROGO - Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Pemilik dan Petani Penggarap Lahan Desa Palihan, Marjuni mengakui sejak rencana pembangunan bandara mulai tersebar di media massa, sudah ada spekulan tanah lokal yang masuk ke wilayahnya. Spekulan tanah lokal ini membeli tanah milik pribadi.
Biasanya para spekulan lokal ini membeli tanah milik warga yang dalam jumlah yang kecil. "Spekulan tanah lokal sudah mulai masuk ke wilayah Palihan,"katanya, Jumat (10/8/2012).
Marjuni menjelaskan, secara umum transaksi jual beli tanah secara besar-besaran belum terjadi. Transaksi jual beli tanah hanya dilakukan oleh warga yang terdesak kebutuhan ekonomi yang tidak bisa ditunda-tunda.
Tidak adanya transaksi jual beli tanah dalam jumlah yang besar ini menurut Marjuni tidak lepas dari imbauan dirinya kepada warga untuk tidak menjual tanah hingga ada kepastian mengenai rencana pembangunan pemerintah.
"Kami mengimbau kepada warga untuk tidak menjual tanah sebelum ada sosialisasi resmi dari pemerintah. Kami meminta warga untuk menjual harta lainnya terlebih dahulu,"ucapnya.
Ia menuturkan, mengenai harga tanah yang akan digunakan untuk lokasi bandara, warga belum akan mematok besarannya. Warga akan menunggu penawaran dari pihak Angkasa Pura terlebih dahulu. Angkasa Pura juga diharapkan berkomunikasi langsung dengan pemilik lahan sehingga tidak terjadi salah komunikasi.
Selain itu Angkasa pura, lanjut Marjuni, diharapkan juga membuat Memorandum Of understanding dengan warga masyarakat terkait dengan solusi pekerjaan penduduk yang hilang. Jangan sampai keberadaan bandara malah membuat warga kehilangan pekerjaan. (*)