Kesenian Sandur Lamongan Tampil di Mal
eni sandur ini memang kesenian tradisional yang ingin kami tunjukkan ke masyarakat umu

TRIBUNNEWS.COM,SURABAYA - Seni sandur yang dikenal sebagai kesenian khas Tuban, ditampilkan di Royal Plasa, Jumat (10/8/2012). Kesenian yang ditampilkan mahasiswa jurusan Seni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) itu, tidak lagi seperti pakemnya, yang berlangsung lebih dari sembilan jam, atau semalam suntuk.
Tapi lebih ditampilkan dalam seni teater yang berlangsung sekitar 45 menit. Untuk ceritanya sendiri, sandur ini, bisa berbagai macam cerita. Tapi lakon yang wajib ada adalah Balong, Petak, Tansil dan Cawik.
Saat tampil di Royal, diawali dengan kemunculan tokoh Cawik di atas panggung dengan iringan musik. Cawik tampil menari dan diperankan oleh Sekar Alit.
"Seni sandur ini memang kesenian tradisional yang ingin kami tunjukkan ke masyarakat umum. Karena itu kemasannya pun harus modern," tutur Joko Winarko, salah satu pemain yang terlibat.
Meski sudah direstorasi, mereka tetap menampilkan keempat tokoh yang selalu terlibat dalam seni sandur. "Keempat tokoh ini bukanlah sosok kuat, hanya tokoh tambahan yang dibuat jenaka," kata Joko.
Secara filosofi, sambung Joko, kehadiran keempat tokoh pakem tersebut sebenarnya tidak ada.
"Namun, bukan seni yang kaku yang kami tunjukkan, meski seni sandur sudah menjadi tradisi masyarakat Tuban yang tidak bisa dihindari," katanya.
Karena itu, dalam pergelaran bertajuk Sasandur, Joko serta puluhan mahasiswa lainnya tidak hanya melahirkan seni sandur menjadi seni tari saja. Ada juga seni wayang sandur dan konser gamang atau nyanyian tembang sandur juga dipamerkan hingga malam.
"Kami tidak tahu ini kesenian mana, tapi saat tampil tadi menarik juga. Lagu-lagunya khas sekali," ungkap Leo, pengunjung yang datang bersama tiga rekannya untuk makan berbuka puasa.