Sabtu, 4 Oktober 2025

Penebus Perhiasan di Pegadaian Naik 30 Persen

Penerimaan dana di Kantor Pegadaian Cabang Plered, Kabupaten Cirebon, meningkat tajam

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Penebus Perhiasan di Pegadaian Naik 30 Persen
Tribun Samarinda/NEVRIANTO HARDI PRASETYO

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tarsisius Sutomoaiyo

TRIBUNNEWS.COM, CIREBON -- Penerimaan dana di Kantor Pegadaian Cabang Plered, Kabupaten Cirebon, meningkat tajam. Sepanjang tiga hari terakhir kantor pegadaian itu memperoleh pemasukan senilai Rp 900 juta.

Dana itu berasal dari para pegadai barang perhiasan emas seperti kalung, gelang, dan cincin. "Sejak Senin lalu, kami menerima penebusan barang yang digadai masyarakat Rp 300 juta per hari," ujar Analis Kredit Kantor Pegadaian Cabang Plered, Junaedi Ibnu K, di Kantor Pegadaian Cabang Plered, Kabupaten Cirebon, Rabu (8/8/2012). Pahadal, pada hari-hari biasa pengadaian itu mendapat pemasukan sekitar Rp 200 juta-250 juta.

Menurut dia, nasabah di kantor pegadaian itu justru tak membutuhkan dana segar, tapi memerlukan perhiasannya untuk dipakai pada masa Lebaran. Ia menyebutkan nasabah-nasabahnya merupakan para pekerja dan pelaku usaha home industry seperti perajin rotan, perajin batik, pengusaha mebel, dan perajin kue di Kecamatan Plered dan Kecamatan Weru. Biasanya, para nasabah, pengusaha, atau pekerja industri rumahan itu perempuan.

Menurut Junaedi, biasanya para nasabah menggadaikan barang perhiasan pada bulan-bulan lain terutama untuk menambah modal usaha. Selama masa Ramadan, apalagi menjelang hari raya Idulfitri, mereka mengantongi keuntungan lebih banyak daripada masa-masa biasa. "Para nasabah yang berstatus pekerja pun mendapat THR (tunjangan hari raya) menjelang Lebaran. Mereka mempunyai uang cukup untuk mengambil perhiasan yang digadai," katanya.

Nasabah yang hendak menebus perhiasannya, kata dia, semakin ramai pada H-5 Lebaran. Junaedi mengaku perbandingan antara nasabah yang menggadaikan barang dan menebus barang gadaian menjelang puasa mencolok. Sekitar 70 persen, nasabah mendatangi pegadaian untuk mengambil perhiasannya, sedangkan 30 persen nasabah mendatangi kantor pegadaian untuk mengadaikan barang. "Biasanya, barang yang digadai menjelang Lebaran itu adalah barang elektronik dan kendaraan bermotor roda dua," ujarnya.

Alasan penggadaian motor, selain untuk mendapat dana segar, sekaligus demi keamanan. Menurut dia, hal itu karena para nasabahnya kebanyakan berasal dari luar Cirebon. Saat mudik, keluarga yang memiliki lebih dari satu kendaraan bermotor, kata Junaedi, memilih menggadaikan motor. "Mungkin daripada disimpan dan ditinggal di rumah saja. Belum lagi ada risiko kecurian," katanya.

Situasi berbalik pasca-Lebaran. Para nasabah yang mengeluarkan dana banyak untuk kebutuhan selama Lebaran menggadaikan lagi perhiasannya. Hal itu, katanya, berlangsung sejak H+5 Lebaran. "Kami menyiapkan dana sekitar 30 persen lebih banyak untuk memenuhi permintaan nasabah. Paling tidak, kami siapkan sekitar Rp 20 miliar selama sebulan. Biasanya, pegadaian menyediakan dana segar sekitar Rp 15 miliar per bulan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved