Kunjungi Ponpes Seluruh Jawa, Anas Bantah Terkait Politik
Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum membantah kunjungan partainya ke sejumlah pondok pesantren (ponpes)

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ketua Umum DPP Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum membantah kunjungan partainya ke sejumlah pondok pesantren (ponpes) di Pulau Jawa dalam rangkaian Safari Ramadan bertujuan kampanye politik.
Salah satu tempat yang menjadi sasaran Safari Ramadan rombongan Anas, di antaranya Ponpes Marga Sari Bandung, milik Kiai Amin Faqih.
Anas mengaku kunjungan ke tempat para santri menimba ilmu adalah murni sebagai ajang silaturahmi.
"Safari Ramadan ini ibadah Ramadan untuk menyempurnakan. Sowan ke pesantren Marga Sari ini bukan peristiwa politik, ini peristiwa silaturahmi kekeluargaan. Bahwa hati Kiai sudah biru, itu soal lain," ujar Anas di Ponpes Marga Sari Buah Batu, Cijaura, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/8/2012).
Untuk menguatkan bantahannya, Anas menceritakan baru tahu bila dirinya mempunyai ikatan tali keluarga dengan sang pemilik ponpes.
Ia kembali menegaskan, tak ada misi politik dalam kunjungannya ke ponpes ini. "Saya sampaikan silaturahmi pangkatnya lebih tinggi dari politik. Tidak ada pangkatnya yang lebih tinggi dari silaturahmi. Silaturahmi yang memayungi politik," kata Anas yang mengenakan baju kokoh warna putih dan berkopiah hitam tersebut dan didampingi Ibas.
Dalam lawatannya ini, Anas tampak santai saat berbincang-bincang dengan pimpinan ponpes tersebut. Bahkan, mereka dijamu dengan buka puasa bersama.
Kehadiran tokoh politik yang sering muncul di layar kaca itu tak disiakan oleh keluarga besar Kiai Amin. Mereka mengantre berfoto bersama Anas dan Ibas sebelum melaksanakan ibadah salat Isya dan Tarawih berjemaah dengn ratusan santri.
Tidak hanya keluarga Kiai Amin, ratusan santri juga antusias menyambut kedatangan rombongan Anas dari Jakarta itu. Mereka tampak sibuk mempersiapkan segala keperluan robongan Anas, termasuk acara buka puasa bersama.
Meski begitu, bukan berarti para santri itu buta tentang sowan Anas ini.
Seorang santri bernama Imron (17) mengatakan dirinya turut senang atas kunjungan Anas dan orang-orang partai ke tempatnya menuntut ilmu. Namun, ia meyakinkan punya pilihan politik tersendiri jika kelak dilakukan Pemilukada dan Pemilu 2014.
Ia meyakinkan akan memberikan pilihan politiknya tanpa dipengaruhi pihak lain, termasuk pihak ponpes. "Yah tidak. Kan itu hak pribadi saya," ujar Imron.
Hal senada disampaikan Ari Reza (17). "Kalau kunjungannya dilakukan terus menerus ke pesantren ini, yah bisa mempengaruhi saya juga," kata Reza.
Terlepas dari dugaan kasus korupsi yang kerap disebut-sebut di media massa, Reza melihat Anas sebagai orang yang sopan dan ramah dalam penampilan kunjungan ke ponpesnya ini.
"Saya tahu kasusnya dari tv. Tapi kan manusia tidak benar selamanya. Mudah-mudahan Allah memberikan jalan yang terbaik," ucap Reza.