Jumat, 3 Oktober 2025

Pemilihan Gubernur Sulsel

Tim Sayang Tuding Akbar Endra Berbohong

Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang

Editor: Budi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM MAKASSAR – Tim Pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil
Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang (Sayang) di
Kabupaten Maros menuding tim pemenangan pasangan Ilham Arief
Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) telah melakukan pembohongan
publik.

Legislator Partai Golkar di DPRD Maros, Patarai Amir menuding rekanya
di parlemen dari Partai Demokrat, Akbar Endra telah menyebarkan
informasi palsu melalui rilis yang akhirnya menjadi Headline di harian
ini, edisi Senin (6/8/2012).

Dalam Rilis yang dikirimkan Akbar ke Tribun, Akbar mengabarkan
pelaksanaan Shalat Isya, Minggu (5/8) di Masjid Agung Maros tertunda
atas permintaan tim pemenangan Sayang. Di masjid tersebut Syahrul
hadir untuk menghadiri peringatan malam Nuzulul Quran oleh pemkab
setempat.

"Di Masjid Agung memang waktu salat itu jam delapan, sedangkan Pak
Syahrul hadir sebelum jam delapan (malam). Jadi tidak benar jika
dikatakan jamaah Masjid Agung ricuh karena Pak Syahrul terlambat
datang," jelasnya, Senin (6/8/2012)

Patarai Amir mengaku telah berada di Masjid Agung sekitar pukul 19.30
Wita sehingga ia mengaku mengetahui persis situasi masjid sebelum
Syahrul hadir. Bahkan ketika Syahrul memasuki masjid mayoritas jamaah
mendekat dan bersalaman dengan Gubernur Sulsel ini.

Ia menegaskan, situasi masjid saat itu aman dan kondusif. Syahrul
hadir di masjid sepuluh menit sebelum pukul 20.00 Wita.

"Malah saya tidak melihat saudara Akbar hadir di masjid, apalagi
bertindak seolah-olah menenangkan jamaah. Saya ada di masjid, jadi
bohong besar jika saudara Akbar Endra hadir saat itu," tegasnya.

Patarai menyesalkan sikap legislator Partai Demokrat di DPRD Maros
tersebut yang tidak santun dalam berpolitik dan seolah-olah hadir di
masjid dan menenangkan jamaah. Ia pun menyinggung soal Akbar yang baru
saja menjadi penceramah di Masjid Agung Maros baru-baru ini.

"Percuma (dia) berdiri di mimbar masjid dan menyerukan perintah Allah
untuk mendirikan shalat dan jika ia saja suka berbohong," jelasnya.

Dalam berita Tribun, legislator Partai Demokrat DPRD Maros, Akbar
Endra mengatakan bermula dari status BlackBerry Messenger (BBM)
seorang jamaah masjid Agung, Alfi Syahr, yang mengatakan jika salat
tertunda 30 menit.

Akbar pun komentar salat tidak boleh ditunda. Ia pun memetik salah
satu firman Allah bahwa sesungguhnya salat itu kewajiban yang
ditetapkan waktunya bagi kaum mukminin.

"Kuncinya saya mewakili jamaah yang protes kalau agenda salat di
masjid ditunda karena hanya menunggu pejabat datang. Tapi saya tidak
bicara di mimbar karena saya tidak taraweh di masjid Agung," jelasnya
melalui BBM kepada Tribun. (ilo/mut/din)

Baca Juga :

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved