Sabtu, 4 Oktober 2025

WC Dihuni Makluk Halus, Siswi SMAN Larantuka Kerasukan

-Puluhan siswi SMAN 1 Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim) kerasukan s

Editor: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto WC Dihuni Makluk Halus, Siswi SMAN Larantuka Kerasukan
WC dihuni Mahluk

Laporan Wartawan Pos Kupang, Gerardus Manyella

TRIBUNNEWS.COM, LARANTUKA--Puluhan siswi SMAN 1 Larantuka, Kabupaten Flores Timur (Flotim) kerasukan saat misa pembukaan Tahun Ajaran Baru di sekolah itu, Jumat (3/8/2012). Kerasukan berlanjut saat Pos Kupang mewawancarai para korban, Sabtu (4/8/2012) siang di pelataran sekolah itu. Diduga pada toilet (WC) sekolah itu dihuni makluk halus.

Kepala SMAN 1 Larantuka, Agustinus S Kumanireng, S.Pd yang ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (4/8/2012), membenarkan kerasukan puluhan siswi sekolah itu.

Agus menuturkan, siswi di sekolahnya sering mengalami kerasukan. Tahun 2011, lanjutnya, pada hari pertama sekolah tujuh siswi kerasukan dan hari kedua 13 siswi kerasukan. Bahkan seorang siswi sering kerasukan hingga istirahat sekolah selama setahun.

Agus mengatakan, karena sering terjadi kerasukan, ia berinisiatif mengundang Pastor Paroki San Juan Larantuka, Romo Hendrik Leni, Pr menyelenggarakan misa Tahun Ajaran Baru sekaligus pemberkatan gedung sekolah, termasuk ruang WC yang diduga angker karena dihuni makluk halus.
Ia menjelaskan, perberkatan dilakukan ke setiap ruangan diawali di ruang kerja kepala sekolah. Saat permberkatan Romo Hendrik didampingi beberapa guru, termasuk dirinya.
Sementara siswa-siswi tetap kusuk menyanyikan lagu-lagu pujian dan penghormatan kepada Bunda Maria yang diimani sebagai Bunda Tuhan.

Ketika Romo Hendrik memberkati ruang WC pada gedung tersendiri di bagian belakang bangunan sekolah itu, ungkap Agus, delapan orang siswi histeris berteriak ketakutan lalu jatuh tak sadarkan diri.

Suasana menjadi gaduh. Siswi yang kerasukan diamankan di ruang P3K dan ruang lainnya yang aman untuk dibaringkan. Mereka berteriak mengaku melihat banyak perempuan beterbangan keluar dari ruang WC lalu hinggap di pelataran tempat siswa-siswi berkumpul.

Ada korban kerasukan mengaku melihat gadis-gadis itu lenggak-lenggok bagai peragawati menghampiri mereka. Sebagian gadis-gadis yang dipercaya sebagai makluk halus lari berhamburan keluar melalui gerbang sekolah itu. Siswi yang kerasukan baru siuman setelah misa, bahkan ada yang terpaksa dibopong pulang oleh orangtua mereka.

Agus mengatakan, saat siswinya kerasukan, Romo Hendrik tetap melanjutkan pemberkatan hingga selesai. Usai pemberkatan, Romo Hendrik menutup misa itu sesuai tata upacara Gereja Katolik.

Agus menjelaskan, WC di sekolah itu sejak dibangun tidak terpakai. Saat ia menjabat kepala sekolah, direhab lagi lalu dimanfaatkan untuk WC siswa-siswi. Pada gedung WC yang berdiri sendiri itu, terdapat beberapa ruangan, termasuk kamar ganti. Juga disekat antara WC putra dan putri. Karena sering terjadi kerasukan, kata Agus, ia mengundang tua adat dari Lebao melakukan upacara adat, tapi masih juga terjadi kerasukan siswi di sekolah sehingga dia mengundang pastor memberkati.*

Baca  Juga   :

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved