Pemkot Mojokerto Terjunakan 11 Personel Awasi SPBU
Karena, komitmen kita harus menggunakan BBM nonsubsidi. Siapa saja yang masih

TRIBUNNEWS.COM,MOJOKERTO- Tampaknya Pemkot Mojokerto serius dalam upaya penghematan BBM ini. Pemkot membentuk tim pengawas khusus dengan merengkut 11 orang.
Mereka berasal dari unsur inspektorat, satpol PP, bagian hukum, bagian perekonomian dan diskoperindag. Tugasnya, mengawasi SPBU yang melayani pembelian BBM bagi mobil plat merah. Selain itu, mereka juga bertugas menerima laporan dan mnindaklanjutinya, jika ada masyarakat yang melaporkan mobdin masih mengisi BBM bersubsidi.
"Tim khusus dibentuk untuk melakukan pengawasan terhadap sejumlah PNS nakal yang masih tetap mengisi mobil dinasnya dengan BBM bersubsidi,"kata Plt Kabag Perekonomian Setdakot Mojokerto Ruby Hartoyo.
Tim khusus, ujar Ruby, bertanggungjawab angsung ke Walikota Mojokerto Abdul Gani Suhartono. Sehingga Tim ini langsung berada dibawah kendali walikota.
Nantinya, jika memang ditemukan pelanggaran, tim akan melakukan evaluasi dan melaporkannya langsung ke walikota.
"Karena, komitmen kita harus menggunakan BBM nonsubsidi. Siapa saja yang masih menggunakan BBM bersubsidi, mereka pasti mendapat sanksi yang sangat tegas," katanya.
Terhadap mobil dinas yang tetap mengonsumsi premium, jelas pria yang kini menjabat kabag Humas Pemkot Mojokerto ini, tak hanya mobdin yang dilengkapi dengan stiker saja. Namun semua mobil milik pemerintah.
"Baik mobil pelat merah, TNI/Polri, BUMN dan BUMD," imbuh Ruby.
Namun, katanya, stiker warna kuning itu hanyalah sebagai formalitas saja untuk mempermudah petugas SPBU melakukan pengisian bahan bakar. Hal itu termaktub dalam Permen ESDM Nomor 12 tahun 2012.
"Karena konsentrasi pemasangan hanya di mobil pelat hitam yang dipakai BUMN/BUMD,'' jelasnya.