76 Sopir Protes PG Kanigoro di Tengah Malam
truk yang mereka bawa tak kunjung dipersilahkan masuk pabrik untuk melaksanakan bongkar muatan.
TRIBUNNEWS.COM,MADIUN - Sedikitnya 76 sopir truk pengangkutan tebu rakyat memprotes kebijakan Pabrik Gula (PG) Kanigoro yang ada perbatasan di Desa Sidorejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun dan Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Kamis (2/8/2012) pukul 23.30 WIB.
Aksi spontan puluhan sopir truk tebu ini, dipicu adanya kebijakan PG Kanigoro yang dinilai tidak berpihak ke kalangan sopir. Pasalnya, sudah mengantre sejak pagi hingga hampir dini hari itu, truk yang mereka bawa tak kunjung dipersilahkan masuk pabrik untuk melaksanakan bongkar muatan.
Kendati sempat sejumlah sopir bersitegang dengan para satpam PG Kanigoro, namun aksi berlangsung hampir selama 1 jam itu berlangsung damai.
Petani Rugi
Salah seorang perwakilan sopir truk yang juga sebagai petani tebu, Sudarto (38) mengatakan jika puluhan rekannya itu sudah mengantrekan truknya sejak Kamis (2/8) pagi. Hal itu menyebabkan kalangan sopir truk tebu merugi. Selain memakan waktu lama, seharian penuh itu tidak dapat memasukkan muatannya ke dalam pabrik.
"Kalau pabrik itu kelebihan tebu, seharusnya para sopir diberitahukan untuk libur sehari atau dua hari. Bukan dibiarkan menunggu sehari semalam seperti ini," ujarnya kepada Surya Online, Jumat (3/8) dini hari.
Peserta aksi lainnya, Sugianto (47) mengungkapkan selama sehari semalam mengantre itu tidak ada truk tebu pabrik gula lokal yang dapat masuk ke pabrik. Menurutnya, hal ini disebabkan pabrik masih sibuk menggiling dan membongkar tebu milik PG Kanigoro sendiri. Dampaknya, para sopir yang biasa memasukkan tebu dan bongkar muat 2 kali sehari, hingga Jumat dini hari itu tidak bisa membongkar muatannya sama sekali.
"Jelas kami dirugikan dengan kebijakan PG Kanigoro yang semena-mena ini," ungkapnya.
Sementara itu perwakilan, pimpinan dan mandor PG Kanigoro tidak bisa dikonfirmasi. Salah seorang satpam pabrik, Siswato dengan lantang menyatakan ke sejumlah wartawan dan intel jika pimpinannya sudah diberitahukan mengenai aksi sopir truk dan adanya wartawan yang ingin konfirmasi.
"Beliau sudah kami beritahukan tetapi tak mau diwawancarai. Kami akan segera menyelesaikan masalah ini," tandasnya.