Presiden Rusia berkunjung ke Inggris
Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertolak ke Inggris untuk berdiskusi tentang Suriah dan menonton pertandingan judo.

Vladimir Putin merilis video tentang olahraga favoritnya, judo
Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertolak ke Inggris untuk berdiskusi tentang Suriah dan menonton pertandingan judo.
Sebagai pemegang sabuk hitam judo, ia akan menyaksikan pertandingan judo di arena Olimpiade, Kamis (02/07).
Putin adalah mantan juara judo St Petersburg dan pernah merilis video untuk mempromosikan olahraga tersebut.
Ia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri David Cameron dan melakukan pembicaraan di Downing Street tentang konflik di Suriah.
Juru bicara Putin mengatakan presiden Rusia itu akan membela apa yang disebutnya posisi Moskow yang jelas dan konsisten.
Ini adalah kunjungan pertama Putin ke London dalam sembilan tahun, yang terakhir adalah kunjungan kenegaraan pada Juni 2003. Ia terakhir kali berada di Inggris untuk KTTT G8 di Gleaneagles pada Juli 2005.
Koresponden BBC di Moskow, Daniel Sandford, mengatakan Putin tiba di saat terjadi pergolakan politik di negaranya sendiri.
Meski ia memenangi pemilihan presiden untuk ketiga kalinya pada Maret lalu, ia disambut protes jalanan terbesar di Moskow sejak awal 1990an karena kelompok-kelompok oposisi menuduhnya mencurangi hasil suara.
Sejak saat itu terjadi operasi pembungkaman terhadap oposisi, dan beberapa aktivis mendekam di penjara. Tiga orang wanita dari kelompok punk anti-Putin yang menamakan diri Pussy Riot pekan ini diadili, setelah ditangkap karena membawakan lagu protes terhadap Putin di Katedral Kristus Sang Penyelamat di Moskow.
'Zona aman'
Pembicaraan politiknya dengan Cameron akan diadakan dua pekan setelah Rusia dan Cina memveto upaya terakhir PBB untuk mengakhiri pertempuran di Suriah, ketika pasukan pemerintah terus berusaha merebut kendali penuh atas kota terbesar negara itu, Aleppo.
Upaya-upaya berulang untuk menghasilkan resolusi PBB baru gagal menyusul dukungan Rusia untuk Presiden Assad.
Sementara itu, koordinator kemanusiaan PBB Baroness Amos mengklaim kurangnya zona aman di Suriah sebagai penghalang upaya untuk membantu warga sipil yang terjebak di wilayah konflik.
"Apa yang kita butuhkan adalah gencatan senjata, yang tidak berhasil kita dapatkan, agar orang dapat aman," kata Lady Amos.
"Tanpa itu, beberapa koridor zona aman tentunya akan menjadi sesuatu yang dapat kita pantau jika kita ingin mengamankannya.