Jumat, 3 Oktober 2025

Sengketa Lahan Cinta Manis

Warga Minta Brimob Segera Pergi

Korban tindakan represif aparat Brimob di Kabupaten Ogan Ilir mengharap pasukan segera keluar dari wilayah mereka.

Penulis: Bahri Kurniawan
zoom-inlihat foto Warga Minta Brimob Segera Pergi
Tribunnews.com/Bahri Kurniawan
Korban tindakan represif aparat brimob di Kabupaten Ogan Ilir mengharap pasukan brimob segera keluar dari wilayah mereka.

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Bahri Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korban tindakan represif aparat Brimob di Kabupaten Ogan Ilir mengharap pasukan segera keluar dari wilayah mereka.

Farida (35), warga Desa Limbang Jaya, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, yang merupakan salah satu korban yang tertembak di bagian lengan bawah kiri mengatakan keberadaan Brimob di wilayah mereka menyebabkan masyarakat desa ketakutan.

Ia dan warga lainnya hidup dalam ketakutan dengan keberadaan aparat kepolisian di pos perkebunan Cinta Manis.

"Kita resah ada aparat, ketakutan," tutur Farida saat ditemui di Kantor Eksekutif Nasional WALHI, Jalan Tegal Parang Utara, No, 14, Mampang, Jakarta, Rabu (1/8/2012).

Menurut Farida, sampai dengan saat ini masih ada aparat brimob yang berdiam di pos Perkebunan Cinta Manis, keberadaan mereka ini menimbulkan ketakutan dan keresahan dalam diri warga desa yang masih trauma dengan insiden 27 Juli lalu.

Farida menuturkan pada hari kejadian tidak tahu apa sebabnya tiba-tiba aparat brimob datang menyerbu ke desa Limbang Jaya. Warga ketakutan dan berhamburan berlarian melarikan diri. Menurut Farida dalam penyerbuan tersebut ada sekitar 16 mobil petugas kepolisian.

Akibat kejadian itu, enam orang terluka, tiga orang diantaranya luka parah yakni Farida sendiri, Rusman bin Alimin (37) mengalami luka tembak di bagian rusuk, dan Yarman (47) mengalami luka tembak di tangan. Ketiganya dirawat di Puskesmas Tanjung Batu. Sementara satu korban lainnya, Angga (13), meninggal di tempat akibat tertembak di bagian kepala.

Sementara penjelasan dari pihak kepolisian menyatakan insiden tersebut disebabkan adanya provokasi dan penghadangan oleh warga kepada aparat polisi yang saat itu tengah melaksanakan patroli dialogis.

Insiden yang terjadi ini diawali dari sengketa lahan antara PTPN VII Cinta Manis dengan warga yang sudah berlangsung lama.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved