Kamis, 2 Oktober 2025

Pembantaian Rohingya di Myanmar

Golkar: Pembantaian Muslim Rohingya Tragedi Kemanusiaan

Partai Golkar menyampaikan simpati mendalam terhadap apa yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar. Pembantaian dan kekerasan

Penulis: Y Gustaman
Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Golkar: Pembantaian Muslim Rohingya Tragedi Kemanusiaan
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum Theo L Sambuaga, dan Ketua Fraksi Partai Golkar Setya Novanto, melakukan rapat konsolidasi internal Partai Golkar, di Hotel Sultan, Jakarta, belum lama ini.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar menyampaikan simpati mendalam terhadap apa yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar. Pembantaian dan kekerasan fisik yang dilakukan Myanmar terhadap Muslim Rohingya adalah tragedi kemanusiaan.

"Kami menyatakan simpati mendalam kepada saudara-saudara kita di komunitas Rohingya di Myanmar," ujar Wakil Ketua Umum DPP Golkar Theo L Sambuaga kepada wartawan pada acara buka bersama Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie di Jakarta, Sabtu (28/7/2012).

Dalam hal ini, Golkar mengimbau agar Pemerintah Myanmar dapat menyelesaikan dengan sebaik-baiknya persoalan Muslim Rohingya. Sehingga, apa yang diderita Rohingya dapat dihentikan dan tidak ada lagi korban yang berjatuhan.

"Kami tentu telah bersikap, melalui masyararakat di Komisi I DPR meminta Pemerintah Indonesia untuk mengambil inisiatif langkah-langkah untuk meneruskan pesan-pesan masyarakat Indonesia," ungkap Theo.

Sementara itu, politisi Golkar Tantowi Yahya menambahkan, saat anggota DPR sedang reses sehingga tidak dalam posisi mengundang Pemerintah Indonesia. Namun, Komisi I DPR tetap berjuang melalui kontak pribadi anggotanya dengan Menteri Luar Negeri menyampaikan rasa prihatin.

"Jadi bentuk keprihatinan kami, sebelum reses, sudah disampaikan. Yang kami khawatirkan itu terjadinya genosida atau pemusnahan suatu suku atau pemeluk agama tertentu. Itu tidak bisa kita terima dalam konteks kesetaraan," terang Tantowi.

"Jadi yang bisa kita lakukan sekarang dalam batas-batas diplomasi adalah menghimbau pemerintah untuk menyudahi penindasan atau katakanlah pembunuhan massal kepada pemeluk agama Islam yang ada di sana. Kami juga mengimbau pemerintah kita untuk melakukan yang lebih konkrit lagi," tambahnya.

Langkah yang akan ditempuh, lanjut Tantowi, tahap pertama adalah memberikan semacam nuansa kepada Pemerintah Myanmar bahwa dunia prihatin.

Akan berefek besar jika keprihatinan itu ditujukan oleh Indonesia yang merupakan negara terbesar Asia dan negara Muslim dunia.

KLIK JUGA:

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved