Pelaku penembakan diduga kirim catatan
Pelaku penembakan di bioskop di Aurora Colorado, James Holmes, diduga mengirimkan tulisan mengenai penembakan orang ke universitasnya, seperti dilaporkan oleh media AS.

James Holmes dihadirkan ke persidangan atas kasus penembakan 12 orang di Aurora.
Pelaku penembakan di bioskop di Aurora Colorado, James Holmes, diduga mengirimkan tulisan mengenai peristiwa itu ke universitasnya, seperti dilaporkan oleh media AS.
Universitas Colorado di Denver mengkonfirmasi telah menerima paket yang mencurigakan pada Senin, yang diberikan kepada otoritas, tetapi mereka tidak mengidentifikasikan pengirimnya.
Media AS melaporkan terdakwa, yang merupakan mahasiswa ilmu syaraf yang drop out, James Holmes, mengirimkan tulisan yang memuat coretan gambar orang-orang yang ditembak.
Laporan itu dimuat di media AS, bersamaan dengan upacara pemakaman 12 korban.
Gordon Cowden, 51 tahun, merupakan orang tertua yang terbunuh. Anak remajanya juga berada di bioskop mengalami luka-luka.
James Holmes, 24 tahun, telah ditahan sebagai pelaku penembakan, yang terjadi saat pemutaran perdana film Batman di Aurora, dekat Denver, pada Jumat.
'Ilustrasi'
Fox News, mengutip sumber dari penegak hukum yang tak disebutkan namanya, yang pertama kali melaporkan bahwa tersangka disebutkan mengirimkan sebuah buku catatan yang berisi rincian peristiwa penembakan kepada seorang psikiater di universitas.

Dua belas jenazah korban penembakan di Aurora Colorado dimakamkan.
Menurut jaringan media itu, buku catatan itu berisi "rincian lengkap mengenai bagaimana dia akan membunuh orang-orang, menggambar apa yang dia ingin lakukan, dan menggambar dan mengilustrasikan pembunuhan tersebut.
Sementara media lain yang juga mengutip sumber yang tidak sebutkan identitasnya, menyatakan bahwa Holmes mengirimkan sebuah paket ke universitas yang berisi tulisan mengenai penembakan orang.
Tetapi universitas tersebut menyatakan hal yang berlawanan dengan laporan media, bahwa paket itu dikirimkan sebelum pembunuhan terjadi, dan bahwa bungkusan itu belum dibuka selama beberapa hari.
Pejabat di universitas, Anschutz Medical Campus mengatakan telah menerima sebuah paket yang mencurigakan pada Senin, dan segera diseilidiki dan diberikan kepada otoritas beberapa jam setelah diterima.
FBI menolak untuk berkomentar mengenai laporan yang dipublikasikan.
Tersangka yang merupakan mahasiswa program doktoral ilmu syaraf mengatakan dia meninggalkan kuliahnya pada bulan lalu.
Para korban luka masih dirawat di sejumlah rumah sakit, dan beberapa dalam kondisi kritis.