Sabtu, 4 Oktober 2025

Pedagang Daging Sapi Sesalkan Gubernur Jatim

Pedagang daging sapi menyesalkan pernyataan Gubernur Jatim, Soekarwo terkait kenaikan harga

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Pedagang Daging Sapi Sesalkan Gubernur Jatim
Tribun Jakarta/JEPRIMA

Laporan Wartawan Surya, Dyan Rekohadi

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pedagang daging sapi menyesalkan pernyataan Gubernur Jatim, Soekarwo terkait kenaikan harga daging sapi. Pernyataan Gubernur yang menyebut kesulitan menekan harga daging sapi dinilai sebagai pernyataan menyerah seorang pemimpin dan tidak ingin mencari solusi.

Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim, Muthawif mengatakan Gubernur sebenarnya justru memberi solusi yang baik bagi pedagang, peternak sapi dan masyarakat. "Ini sebenarnya justru tanggungjawab Gubernur, Gubernur punya otoritas melarang penjualan sapi ke luar pulau atau ke luar Jatim, kalau Gubernur bisa melarang impor, sekarang harusnya juga bisa stop mutasi sapi ke luar Jatim karena harga sapi tinggi akibat kekurangan sapi," ujar Muthawif, Kamis (26/7/2012).

Pernyataan Muthawif itu sekaligus mengingatkan Pemprov untuk memastikan ulang stok sapi potong yang ada di Jatim. Pernyataan Pemprov yang menyebut stok sapi potong di Jatim masih surplus disebut sebagai pernyataan berdasarkan data saja, bukan sesuai kondisi di lapangan. "Data yang disebut jumlah sapi 4,7 juta ekor itu data yang diumumkan Juni 2011 lalu yang merupakan hasil pendataan tahun 2010, kalau sekarang tahun 2012 data itu disebut lagi apa relevan?" Ungkap Muthawif.

Pedagang sapi di Jatim saat ini merasa kesulitan mendapat sapi. Disinyalir banyak sapi yang dijual ke luar daerah, seperti ke Kalimantan dan Jawa bagian Barat. Untuk membatasi mutasi sapi potong itu Gubernur diharapkan bisa melakukan pembatasan dan mengawasi perdagangan sapi lintas pulau dan daerah di beberapa titik seperti di Madura, Tuban dan Ngawi.

PPSDS menantang Pemprov untuk melepas sapi potong ke pasaran jika benar jumlah sapi di Jatim masih surplus. "Kalau memang masih surplus ya diarahkan sapinya dikeluarkan, kalau stok sapi ke RPH kembali banyak pasti penjualan daging juga harganya turun dengan sendirinya sesuai hukum pasar," tambah Muthowif.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Soekarwo saat berkunjung ke Mojokerto, Selasa (24/7/2012) membuat pernyataan jika pihaknya kesulitan menekan harga daging. Pak De bahkan secara bergurau mengarahkan untuk tidak membeli daging dulu.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved