Sabtu, 4 Oktober 2025

BP Migas Yakin Target Penerimaan Negara Lampaui Target

(BPMIGAS) memperkirakan hingga akhir tahun target penerimaan negara dari sektor hulu minyak dan gas bumi bakal terlampaui target dalam APBNP-2012.

Editor: Sugiyarto
zoom-inlihat foto BP Migas Yakin Target Penerimaan Negara Lampaui Target
Ilustrasi BP Migas

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) memperkirakan hingga akhir tahun target penerimaan negara dari sektor hulu minyak dan gas bumi bakal terlampaui target dalam APBNP-2012.

 "Hingga akhir tahun, kami perkirakan penerimaan Negara akan mencapai US$34,14 miliar, diatas penerimaan Negara yang ditetapkan dalam APBNP 2012 sebesar US$33,48," ungkap Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan A. Rinto Pudyantoro di Jakarta, Rabu (25/7/2012).

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia hingga akhir tahun diperkirakan sebesar US$108 per barel, diatas harga rata-rata minyak mentah yang dipatok dalam APBNP 2012 sebesar US$105 per barel.

Kenaikan harga penjualan gas bumi di sektor hulu juga menopang kenaikan penerimaan Negara hingga akhir tahun dimana harga rata-rata penjualan gas bumi di sektor hulu hingga akhir tahun diperkirakan sebesar US$9,62 per Mmbtu, lebih tinggi dari perkiraan harga rata-rata penjualan gas bumi dalam APBNP 2012 sebesar US$8,23 per Mmbtu.

"Jadi masalah harga bukan sama sekali tidak bisa kita kontrol, contohnya harga gas mampu kita kontrol sehingga dapat menambah penerimaan Negara secara signifikan untuk tahun ini," kata Rinto.

Terkait dengan cost recovery pada semester pertama tahun ini, BPMIGAS berhasil mengendalikan cost recoverysehingga nilai cost recovery pada semester pertama tahun ini hanya sebesar 24% dari gross revenue sektor hulu minyak dan gas bumi. Sebelumnya diperkirakan cost recovery pada pertengahan tahun ini akan mencapai kurang lebih 26%.

Disebutkan, estimasi realisasi penerimaan negara pada semester pertama tahun ini telah mencapai 18,81 miliar dolar AS atau 56 perse dibandingkan target penerimaan dalam APBNP 2012 sebesar 33,48 miliar dolar AS.

Sementara estimasi realisasi semester pertama tahun ini sebesar US$18,81 miliar sudah melebihi setengah dari target APBNP 2012 yang ditetapkan Pemerintah dan DPR disebabkan oleh faktor harga rata-rata minyak mentah dan keberhasilan melakukan renegosiasi harga gas.

Harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price / ICP) pada semester pertama tahun ini telah mencapai US$117 per barel, lebih tinggi dari harga rata-rata minyak mentah yang dipatok dalam APBNP 2012 sebesar US$105 per barel.

Sedangkan itu harga rata-rata penjualan gas bumi naik menjadi US$10,83 per juta  British thermal unit (Mmbtu) berkat keberhasilan melakukan renegosiasi harga gas, diatas harga rata-rata penjualan gas bumi yang diperkirakan dalam APBNP 2012 sebesar US$8,23 per Mmbtu.
"Renegosiasi harga penjualan gas bumi benar-benar memberikan dampak signifikan terhadap penerimaan Negara," ujar Pudyantoro. (*)

BACA JUGA:

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved