PLN Gandeng HSBC Kaji Proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel
PT PLN gadeng HSBC sebagai transaction advisor dalam penyiapan aspek legal, teknik, ekonomi, dan finansial dalam proyek PLTU Sumsel
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mensukseskan proses pengadaan proyek IPP (Independent Power Producer) PLTU Sumsel 9 dan Sumsel 10, PT PLN (Persero) bekerja sama dengan HSBC sebagai transaction advisor dalam penyiapan aspek legal, teknik, ekonomi, dan finansial.
Nota Kerjasama konsultasi transaksi PLTU Mulut Tambang Sumsel 9 dan Sumsel 10 ini ditandatangani Direktur Utama PLN Nur Pamudji bersama Head of Global Banking and Securities Services HSBC Indonesia Rajeev Babel, Selasa (24/7/2012) di PLN Kantor Pusat, Jakarta.
Menurut Dirut PLN, Nur Pamudji, kerjasama ini merupakan langkah awal untuk memulai proyek pembangunan PLTU Sumsel 9 dan Sumsel 10 senilai USD 3 milyar.
"Proyek ini dilakukan melalui skema kerjasama pemerintah-swasta (public private partnership/PPP). Sebelumnya, PLN telah berhasil dalam pengadaan pembangunan PLTU dengan skema PPP pada PLTU Jawa Tengah 2 x 1000 MW. Proyek PLTU Sumsel 9 dan Sumsel 10 lebih kompleks daripada PLTU Jateng yang batubaranya bisa dipasok dari berbagai sumber” kata Nur Pamudji.
Nur Pamudji mengharapkan, kerjasama PLN dengan HSBC segera dilaksanakan agar pembangunan PLTU secepatnya terlaksana, kalau bisa lebih cepat dari proyek PLTU Jawa Tengah.
Dalam kerjasama ini, HSBC akan memberikan konsultasi kepada PLN, termasuk studi yang diperlukan dan persiapan pengadaan, untuk membantu PLN dalam melakukan dan memastikan proses pelelangan yang adil dan transparan. Selain itu juga untuk membantu menyiapkan proyek yang marketable dan bankable yang akan menarik partisipasi sektor swasta, sehingga pembangunan proyek lebih efesien. (*)
BACA JUGA: