Jumat, 3 Oktober 2025

Pasar Muslim Jadi Alternatif Setelah Cina dan Eropa Lesu

Populasi muslim yang besar diproyeksikan bisa menjadi pasar alternatif setelah kondisi pasar ekonomi di Cina, Eropa, dan AS menurun.

Penulis: Arif Wicaksono
Editor: Sugiyarto

Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Arif Wicaksono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Populasi muslim yang besar diproyeksikan bisa menjadi pasar alternatif setelah kondisi pasar ekonomi di Cina, Eropa dan AS sedang menurun.

"Pasar Cina sedang slow down  dan AS dan Eropa juga sedang menurun. Makanya pasar muslim bisa menjadi alternatif," terang Paul Temporal, penulis buku Islamic Branding and Marketing : Creating a Global Islamic Buisness,di jakarta (23/07/2012)

Ia mengatakan, pasar muslim akan meningkat seiring dengan populasi yang membesar. Ia memprediksi bahwa populasi kaum muslim akan mencapai 30 persen dari jumlah penduduk dunia di 2050 dan mencapai 60 persen untuk usia muda di bawah 18 tahun (Young Population). 

Tidak hanya itu, Yusuf, Direktur Utama dan Kepala Layanan Klien Fleishman-Hillard Majlis dari Fleishman Hillard India, juga mengatakan, sekitar 40 persen dari 60 persen pasar muslim di dunia berada di Asia Pasifik dengan sisanya berada di Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Sehingga sekitar 40 persen pasar yang berada di Asia yang pertumbuhannya masih baik akan menjadi pasar yang potensial," katanya

Ia juga mengatakan bahwa terdapat karakteristik yang membedakan di antara konsumen muslim dan konsumen lainnya."Label halal yang dimiliki kaum muslim memiliki potensi yang besar," katanya.

Besarnya gambaran halal ini tampak dari masih sedikitnya produk yang berlabelkan halal yang dijual di Eropa dan AS. Dampaknya adalah harganya masih besar dan masih mahal. Namun konsumsinya tetap besar karena pasarnya masih terbuka bebas.

"Produk halal untuk makanan masuk ke dalam kategori di atas rata-rata dan segmennya ada untuk kalangan Timur Tengah dan Asia. Jadi pasarnya masih luas," jelasnya.

Menurutnya, kesadaran atas segmen produk eskpor halal tampak dari berbagai fenomena di dunia seperti dibukanya berbagai industri penyembelahan Domba halal di New Zealand yang ditujukan untuk ekspor ke seluruh dunia.

"Sebagai negara kecil dengan penduduk muslim yang masih sedikit, tentunya mereka melihat pasar yang besar untuk produk halal. Bahkan mereka sudah berani melirik pasar ini," katanya.(*)

BACA JUGA:


Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved